New Delhi, MINA – Ribuan Muslim di banyak kota di India memprotes pembongkaran rumah dan bisnis milik Muslim oleh pihak berwenang di negara bagian utara Uttar Pradesh.
Buldoser telah meruntuhkan rumah Javed Ahmad, yang mereka katakan terkait dengan protes Muslim terhadap penghujat Nabi Muhammad, yang berubah menjadi kekerasan Jumat lalu. Arab News melaporkan, Rabu (15/6).
Buldoser juga menghancurkan properti pengunjuk rasa di dua kota lain di Uttar Pradesh pekan lalu.
Pada bulan April, pihak berwenang di New Delhi juga menggunakan buldoser untuk menghancurkan toko-toko milik Muslim beberapa hari setelah kekerasan komunal di mana puluhan orang ditangkap.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
“Pembongkaran tersebut merupakan pelanggaran berat terhadap norma dan etika konstitusional,” ujar Nilanjan Mukhopadhyay, seorang spesialis politik nasionalis Hindu dan penulis biografi Modi.
Pada Selasa (14/6), 12 orang terkemuka, termasuk mantan hakim dan pengacara Mahkamah Agung dan Pengadilan Tinggi, mengirim surat kepada hakim agung India mendesaknya untuk mengadakan sidang tentang pembongkaran, menyebut mereka ilegal dan “suatu bentuk hukuman di luar hukum kolektif.”
Mereka menuduh pemerintah Uttar Pradesh menekan perbedaan pendapat dengan menggunakan kekerasan terhadap pengunjuk rasa.
Beberapa negara mayoritas Muslim juga mengkritik tindakan buldoser tersebut. Pengunjuk rasa di Bangladesh menyerukan boikot produk India.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Kekerasan meningkat terhadap Muslim oleh nasionalis Hindu sejak Narendra Modi terpilih sebagai perdana menteri pada tahun 2014.
Kelompok hak asasi Amnesty International dan Human Rights Watch menuduh partai Modi memungkinkan ujaran kebencian terhadap Muslim, yang terdiri dari 14 persen dari 1,4 miliar penduduk India. (T/RS2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional