RIBUAN MUSLIM RAYAKAN IDUL FITRI DI AL-AQSHA

Ribuan jamaah Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri di Masjid Al-Aqsha, Al-Quda Palestina, Jumat 17 Juli 2015.(Foto: Ma'an News)
Ribuan jamaah Muslim merayakan Hari Raya di Masjid , Al-Quda , Jumat 17 Juli 2015.(Foto: Ma’an News)

, 2 Syawwal 1436/18 Juli 2015 (MINA) – Ribuan Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyyah dengan melaksanakan shalat Ied di Masjid Al-Aqsha, Kota Al-Quds Palestina yang diduduki, Jumat (17/7).

Sheikh Azzam al-Khatib, Direktur Umum Wakaf Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha mengatakan, lebih dari 80.000 jamaah Muslim tiba di kompleks masjid pada pagi hari.

Dia menambahkan, mayoritas jamaah muslim adalah warga Palestina dari wilayah jajahan serta dari negara-negara Arab dan Islam, demikian Palestinian Information Center (PIC) melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Imam masjid, Sheikh Youssef Abu Sneina, menyampaikan khutbah Idul Fitri 1436, menyambut jamaah Muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri serta menyerukan persatuan dan rekonsiliasi.

Dalam khutbahnya, ia juga menyerukan pembebasan ribuan tahanan politik Palestina yang masih mendekam di penjara-penjara pendudukan Israel.

Abu Sneina memuji rakyat Palestina atas ketabahan mereka meskipun pembatasan yang sulit diberlakukan otoritas pendudukan Israel.

Jamaah Muslim disertai sekelompok pemuda Palestina melakukan aksi damai di dalam di kompleks masjid, mengibarkan bendera Palestina.

Sebuah spanduk besar bertuliskan “Oh Tahanan kami! Kemenangan berada di sekitar kalian” dipasang para aktivis Palestina di dinding Masjid Al-Aqsha.

Jamaah Muslim Palestina juga ada yang mengangkat gambar juru bicara Al-Qassam, Abu Ubeida.

Ribuan muslim berbaris di gang-gang di Kota Tua Al-Quds, meneriakkan kalimat takbir.

Puluhan demonstran muda mengenakan T-shirt bergambar Muhammad Mursi, Presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis.

Peristiwa Jumat menandai akhir dari peningkatan pengunjung ke daerah suci itu.

Masjid Al-Aqsha adalah situs ketiga paling suci dalam Islam dan menerima ribuan jamaah Muslim Palestina selama bulan tahun ini, yang sebagian besar diperlukan izin dari Otoritas Pendudukan Israel untuk mendapatkan akses masuk ke situs suci terletak di Al-Quds Timur yang diduduki itu.

Ramadhan sering menawarkan kesempatan langka bagi warga Palestina untuk mengunjungi Al-Quds Timur saat pembatasan ketat jalur masuk menuju Kota Al-Quds akhir tahun ini.

Sementara Israel awalnya mengurangi pelarangan perjalanan bagi warga Palestina selama bulan suci, pihak berwenang mengatakan kenaikan tersebut dalam pergerakan yang datang dengan syarat bahwa keamanan tidak “dilanggar.”

Pada akhir Juni, Otoritasn Pendudukan Israel mengatur pembatasan baru pada warga Palestina yang memasuki Al-Quds dari Tepi Barat yang diduduki diduga dalam menanggapi serangan yang menargetkan militer dan pemukim ilegal Israel, mencabut izin masuk dari ratusan penduduk Palestina untuk bepergian.

Ketegangan memuncak pada awal Juli ketika seorang komandan senior Israel menembak mati Muhammad Hani Al-Kasbah (17), setelah ia diduga melemparkan batu pada kendaraan militer Israel dekat pos pemeriksaan Qalandiya.

Pos pemeriksaan militer Israel di Tepi Barat yang diduduki menyaksikan terjadinya banyak kekerasan selama bulan Ramadhan, dengan total dua warga Palestina tewas oleh pasukan Israel di penyeberangan militer.

Dua pemukim ilegal Yahudi Israel juga tewas selama periode waktu yang sama.

Lebih dari 50 warga Palestina terluka oleh pasukan Israel selama bulan suci, sementara sekitar 10 warga Israel juga terluka.(T/R05/R03)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0