Maungdaw, MINA – Sekitar seribu orang Rohingya yang menyeberangi pegunungan Mayu dari Buthidaung menuju Maungdaw, posisinya terkepung dan diserang oleh ekstremis Buddha Rakhine, Rabu (27/9).
Militer dan Polisi Penjaga Perbatasan (BGP) Myanmar masih melakukan serangan pembakaran yang memaksa orang Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.
Di sisi lain, ribuan orang Rohingya dari Rathedaung dan Buthidaung selatan yang menunggu di pantai laut Naikkondia, Maungdaw selatan, juga mengalami pelecehan dalam berbagai bentuk oleh anggota BGP dan tentara Myanmar.
“Kami diancam oleh BGP bahwa kami tidak boleh menyeberang ke Bangladesh atau pulang ke desa masing-masing. Sekarang kami takut, militer Myanmar dan pasukan BGP mengepung kami dengan maksud untuk melukai kami dengan cara apapun,” ujar seorang Rohingya kepada kontibutor Arakan Times yang dikutip MINA.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Meski mendapat kecaman internasional berulang kali dan meminta pemerintah Myanmar untuk mengakhiri kekejaman dan serangan pembakaran, tapi angkatan bersenjata Myanmar terus melanjutkan berbagai jenis serangannya terhadap warga Rohingya.
Sudah lebih 430.000 pengungsi Rohingya memenuhi kamp-kamp pengungis di Bangladesh sejak 25 Agustus 2017. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)