Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan Orang Demonstrasi di Hanover Menentang Partai Anti-Islam AfD

Syauqi S - Ahad, 3 Desember 2017 - 14:31 WIB

Ahad, 3 Desember 2017 - 14:31 WIB

134 Views ㅤ

EPA

EPA

Hanover, Jerman, MINA – Ribuan orang berkumpul di kota Hanover, Jerman, menentang partai kanan jauh (far-right) Alternatif for Germany (AfD), yang memilih pemimpin baru mereka di kota tersebut.

Para demonstran pada Sabtu (2/11) meneriakkan slogan-slogan dan membawa plakat bertuliskan “Hanover menentang Nazi” dan “Bangkit melawan rasisme”.

Beberapa pemrotes mengadakan aksi duduk untuk memblokade akses ke tempat penyelenggaraan kongres partai yang anti-Islam dan anti-migran tersebut. Akibatnya, pembukaan acara tertunda hampir satu jam.

“Kami malu karena Afd terpilih (dalam pemilihan terakhir Jerman), dan kami tidak ingin mereka berada di kota kami dan aula kongres kami,” kata seorang pemrotes wanita kepada Al Jazeera.

Baca Juga: Netanyahu Tempuh Jarak 400 KM Hindari Penangkapan ICC

Setelah beberapa bentrokan kecil dengan pemrotes, polisi mengerahkan meriam air di tengah cuaca dingin untuk membubarkan massa yang melakukan aksi blokade. Sedikitnya satu demonstran dan beberapa petugas polisi terluka.

AfD memenangi hampir 100 kursi di parlemen dalam pemilihan umum September lalu, namun dua anggota senior undur diri sebagai protes menentang apa yang mereka anggap sebagai garis populis yang tak terbendung.

Raihan 92 kursi (12,6%) itu menjadikan AfD kelompok ketiga terbesar di parlemen dan partai sayap kanan pertama yang memasuki Bundestag (parlmen) sejak 1950an.

Partai yang anti-Islam itu bisa menjadi partai oposisi resmi negara tersebut jika Kanselir Angela Merkel masuk dalam sebuah koalisi dengan Partai Demokrat Sosial.

Baca Juga: Kuba Kecam Tindakan Militer Israel yang Menewaskan Anak-Anak Palestina

Aela Callan dari Al Jazeera, yang melaporkan dari tempat kongres di Hanover, mengatakan ada perpecahan dalam AfD. Satu kamp mendukung sikap anti-Islam dan anti-migran AfD sementara yang lain menyerukan retorika ‘lebih lembut’ untuk menarik lebih banyak pemilih Jerman. (T/R11/RI-1)

 

Miraj News Agency (MINA)

Baca Juga: PBB Desak Bantuan Donor Berkelanjutan di Tengah Krisis Afghanistan

Rekomendasi untuk Anda

Eropa
Internasional
Internasional
Eropa