Beirut, MINA – Ribuan orang Lebanon dan Palestina turun di jalanan ibu kota Beirut untuk memprotes keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Lebih dari 5.000 orang turun ke jalan dekat kamp pengungsi Palestina, Shatila, setelah Shalat Jumat. Demikian Nahar Net memberitakannya yang dikutip MINA.
Mereka berjalan menuju sebuah pemakaman tempat ratusan orang Palestina di Lebanon dimakamkan.
Kamp pengungsi Shatila adalah lokasi pembantaian yang menyebabkan ratusan orang Lebanon dan Palestina tewas pada tahun 1982 selama invasi Israel ke Lebanon.
Baca Juga: Konferensi Tawasol 4 Bahas Narasi Palestina dan Tantangan Media Global
Pembantaian di kamp Shatila dan Sabra di dekatnya, dilakukan oleh milisi Kristen Lebanon yang bersekutu dengan Israel. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Uni Eropa Umumkan Paket Bantuan Rp3,9 T untuk Suriah