Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RIBUAN ORANG MASIH ANTRI DI RAFAH

IT MINA - Rabu, 24 Desember 2014 - 14:24 WIB

Rabu, 24 Desember 2014 - 14:24 WIB

588 Views

Foto: Ma'an News Agency
Foto: Ma'an News Agency

Foto: Ma’an News Agency

Gaza, 2 Rabiul Awal 1436/24 Desember 2014 (MINA)- Otoritas Palestina meminta Pemerintah Mesir tetap membuka perbatasan Rafah pada hari ketiga ini mengingat masih ada 30 ribu warga yang akan keluar/masuk Gaza.

Mesir membuka perbatasan Rafah sejak Ahad (21/12) setelah Kairo resmi mengumumkan hal itu. Ma’an News Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Seorang warga Gaza, Huhair Samir yang suaminya di Kanada mengatakan, dirinya telah mencari suaminya ke luar negeri selama hampir satu tahun, namun belum bisa kembali karena penutupan perbatasan Rafah.

“Putri saya ingin berimigrasi ke Kanada di mana ayahnya telah menunggu sejak se tahun lalu, tapi sampai saat ini kami belum bisa keluar Gaza. Kami telah membayar banyak uang untuk mendapatkan visa ,” kata Ayah Huhair Samir.

Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir

Warga Mesir Yusriya Abd al-Salam mengatakan, ia telah berada di Gaza sejak September, setelah ia datang untuk memeriksa rumahnya yang hancur oleh serangan militer Israel.

Dia tinggal di Mesir dengan suaminya yang berasal dari Gaza dan anak-anaknya, akan tetapi tidak dapat kembali sementara karena Rafah masih tertutup.

“Saya mendapat rujukan untuk perawatan di Cancer Center, Nasser Institute, Kairo pada Oktober lalu, namun tidak mampu pergi ke sana,” kata Nasr al-Bayid.

Ribuan mahasiswa, pasien medis, dan pemegang paspor asing yang akan masuk ke Gaza juga masih tertunda karena penutupan Rafah oleh Mesir.

Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih

Perbatasan Rafah adalah gerbang penghubung utama antara Gaza yang berpenduduk sekitar 1,8 juta dengan dunia luar sejak blokade oleh  Israel sejak 2007.

Blokade telah membatasi ekspor,  impor dan lalu lintas penyeberangan warga Palestina di Gaza sehingga krisis kemanusiaan dan ekonomi. (T/P010/R03)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan

 

Rekomendasi untuk Anda