Jakarta, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Ahad (17/3) pukul 17.00 WIB merilis data jumlah korban banjir bandang yang melanda sembilan kelurahanan di Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua pada Sabtu (16/3) pukul 21.30 WIT.
Jumlah korban meninggal mencapai 50 orang, pengungsi 4.150 orang di enam titik pengungsian yakni, 1.450 di Komplek Perumahan Gajah Mada Sentani, 1.000 orang di rumah Dinas Bupati Jayapura, 600 orang di Komplek BTN Bintang Timur Sentani, 700 orang di Sekolah HIS Sentani, 200 orang di Kantor Bupati Jayapura, dan 200 orang di Doyo.
“Jumlah pengungsi ini bisa berubah-ubah. Itu karena ada yang kembali ke rumah untuk melakukan perbaikan. Karena banjir sebagian besar sudah surut,” kata Sutopo saat jumpa pers di Gedung BNPB, Jakarta, Ahad.
Sutopo mengatakan, saat ini fokus utama penanganan bencana di sana adalah evakuasi pencarian dan penyelamatan korban yang dilakukan oleh tim SAR gabungan baik oleh BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, SKPD di sana, dan relawan.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
“Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban masih dilakukan di daerah terdampak. Posko didirikan untuk memudahkan koordinasi. Sebagian bantuan disalurkan kepada masyarakat terdampak,” kata Sutopo Purwo Nugroho.
Ia mengatakan, masa tanggap darurat pertama ini ditetapkan selama 14 hari terhitung mulai hari ini. BNPB akan mendampingi Pemda khususnya BPBD Jayapura untuk aktivasi posko.
BNPB juga meminta Kepala Daerah segera menetapkan masa berlaku status tanggap darurat, menetapkan organisasi tanggap darurat sehingga koordinasi antara Kementerian Lembaga, SKPD, relawan, NGO dan sebagainya dapat ditangani lebih baik.
“Kebutuhan mendesak yang saat ini diperlukan adalah makanan siap saji, selimut, air bersih, obat-obatan, pakaian, terpal, peralatan memasak, dan alat berat,” kata Sutopo.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Ia mengatakan, tenaga medis baik dokter maupun perawat di wilayah Papua khususnya di Kabupaten dan Kota Jayapura mencukupi sehingga tidak perlu dikerahkan dari luar wilayah.
“BPBD tetangga yang ada di sekitar Papua untuk segera dikerahkan membantu penanganan darurat BPBD Kabupaten dan Kota Jayapura,” katanya. (L/R06/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren