Amman, MINA – Ribuan pemrotes yang marah mengguncang kota-kota di Yordania pada Jumat malam hingga Sabtu pagi (2/6), melawan langkah-langkah penghematan yang didukung Dana Moneter Internasional (IMF), termasuk RUU pajak penghasilan baru dan kenaikan harga.
Protes itu terjadi beberapa jam setelah pemerintah dan serikat pekerja gagal mencapai kesepakatan untuk mengakhiri kebuntuan.
Sekitar 3.000 orang berkumpul di dekat kantor Perdana Menteri di Amman, mereka melambai-lambaikan bendera Yordania dan tanda-tanda yang bertuliskan “kami tidak akan berlutut”.
Keamanan yang ketat diturunkan untuk menjaga ketertiban massa, demikian The New Arab melaporkan.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Protes telah mencengkeram negara itu sejak Rabu (30/5), ketika ratusan orang menanggapi seruan dari serikat pekerja. Massa membanjiri jalan-jalan di Amman dan kota-kota lain untuk menuntut mundurnya pemerintah.
Bulan lalu, pemerintah mengusulkan RUU pajak penghasilan yang belum disetujui oleh parlemen, bertujuan untuk menaikkan pajak pada karyawan paling sedikit 5 persen dan pada perusahaan antara 20 hingga 40 persen. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun