Helsinki, 5 Jumadil Awwal 1437/13 Februari 2016 (MINA) – Ribuan pengungsi Irak yang tiba di Finlandia tahun lalu telah memutuskan untuk membatalkan aplikasi suaka mereka, dan memilih untuk pulang secara sukarela.
Sebagaimana Al-Arabiyyah, Jumat (12/2) waktu setempat, melaporkan, ribuan di antara mereka ingin kembali karena masalah keluarga dan kekecewaan dengan kehidupan di negara Eropa tersebut.
Eropa mengelami krisis pengungsi terburuk sejak Perang Dunia II, dengan lebih dari satu juta orang tiba tahun lalu. Para pengungsi mengungsi karena melarikan diri dari perang dan krisis kemiskinan di negara-negara kawasan Timur Tengah dan sekitarnya.
Finlandia mencatat jumlah pencari suaka di negaranya meningkatkan hampir sepuluh kali lipat pada tahun 2015 yang mencsapai 32.500 orang, dibandingkan sebelumnya 3.600 tahun 2014. Hampir dua pertiga dari pencari suaka tahun lalu adalah laki-laki muda Irak.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Namun sekarang ribuan pengungsi di Finlandia mulai mencarter penerbangan ke Baghdad untuk membawa mereka pulang.
Pejabat setempat mengatakan, sekitar 4.100 pencari suaka telah membatalkan aplikasi mereka, dan jumlah itu kemungkinan mencapai 5.000 dalam beberapa bulan mendatang.
“Anak kecil saya sakit, saya harus kembali ke rumah,” kata Alsaedi Hussein, membeli penerbangan kembali ke Baghdad di agen perjalanan kecil di Helsinki.
Muhiadin Hassan yang menjalankan agen perjalanan mengatakan, dia sekarang menjual 15 sampai 20 penerbangan ke Baghdad setiap hari.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
“Sudah sibuk di sini selama beberapa bulan terakhir,” katanya.
Beberapa pengungsi di penampungan mengatakan, kekecewaannya dengan kehidupan di Finlandia. Ada juga yang mengatakan kondisi di Finlandia dan proses suaka yang panjang tidak memenuhi harapan mereka.
Terlalu Dingin
Beberapa komentar di antara pengungsi, seperti dikatakan agen perjalanan Hassan, “ada yang mengatakan mereka tidak suka makanan di sini, juga di sini terlalu dingin atau mereka tidak merasa diterima di Finlandia. Ada banyak alasan.”
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu
Hampir 80 persen dari pengungsi yang pulang adalah warga Irak.
Pemerintah Finlandia sendiri baru-baru ini memperketat kebijakan imigrasi, misalnya hanya menerima pencari suaka usia kerja. Apalagi negaranya memang sedikit pengalaman menangani pengungsi massal, ditambah lagi dengan masalah ekonomi.
Finlandia telah mempersiapkan untuk menolak hingga 20.000 pencari suaka dari tahun 2015. Jumlah pengungsi yang pulang secara sukarela, secara signifikan dapat mengurangi angka itu.
“Jumlah yang pulang ke negaranya meningkat terus. Pencari suaka juga diberitahu tentang pilihan untuk pemulangan sukarela dengan bantuan keuangan yang tersedia,” kata Paivi Nerg, seorang pejabat senior di Kementerian Dalam Negeri Finlandia.
Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Spanyol Protes Penanganan Banjir oleh Pemerintah
Namun, sebagian besar yang kembali ke Irak membayar penerbangan dengan uang mereka sendiri atau mencari bantuan dari Kedutaan Irak di Helsinki, tambahnya.
Tahun lalu pemerintah Finlandia dan Organisasi Internasional untuk Pengungsi IOM (The International Organization for Migration) memberikan bantuan keuangan untuk 631 pengungsi yang kembali dan jumlah yang sama diharapkan tahun ini.
Carter penerbangan akan membawa sampai 100 penumpang kembali ke Baghdad dari Helsinki setiap pekan selama permintaan berlangsung, kata para pejabat. (T/P4/R05)
Baca Juga: Oxford Union Menyatakan Rezim ‘Apartheid’ Israel Lakukan Genosida
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)