Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan Pengungsi Kembali ke Suriah setelah Jatuhnya Assad

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - Selasa, 10 Desember 2024 - 17:30 WIB

Selasa, 10 Desember 2024 - 17:30 WIB

41 Views

Ilustrasi pengungsi Suriah di Lebanon. (Foto: Anadolu Agency)

Damaskus, MINA – Ribuan pengungsi Suriah mulai kembali ke tanah air mereka dari negara-negara tetangga setelah jatuhnya Presiden Bashar Al-Assad yang digulingkan.

Mayoritas dari mereka yang kembali berasal dari Turkiye dan Lebanon, sementara beberapa negara Eropa mulai menangguhkan permohonan suaka dari warga Suriah yang melarikan diri dari pemerintahan Assad. MEMO melaporkan, Selasa (10/12).

Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan mengatakan Ankara berkomitmen untuk memfasilitasi pemulangan sukarela dan aman para pengungsi Suriah dan untuk berkontribusi pada rekonstruksi Suriah.

Pada hari Ahad, Turkiye mengklarifikasi mereka tidak mendukung atau berpartisipasi dalam serangan yang dipimpin oposisi baru-baru ini terhadap pasukan Assad, meskipun mendukung faksi-faksi oposisi Suriah selama bertahun-tahun. Ankara menekankan otoritas Suriah yang baru harus inklusif dan memungkinkan warga Suriah untuk menentukan masa depan mereka.

Baca Juga: [POPULER MINA] Trump Putuskan Kontak Netanyahu dan Konflik India-Pakistan

Fidan mengatakan Turkiye siap membantu membangun kembali Suriah dan berkoordinasi dengan semua “aktor dan pihak regional yang relevan.” Para pengungsi kini berdatangan dari seluruh negeri, termasuk Istanbul, Bursa, dan Kayseri, untuk mempersiapkan perjalanan mereka kembali ke Suriah.

Di Lebanon, ratusan warga Suriah berkumpul di sepanjang jalan dan di area yang mengarah ke Perlintasan Perbatasan Masnaa, bersiap untuk pulang. Menurut Surat Kabar Al-Akhbar, sumber keamanan Lebanon memperkirakan lebih dari 5.000 warga Suriah menyeberang ke Suriah melalui titik perbatasan legal dan ilegal di wilayah Bekaa.

Masuknya para pengungsi yang kembali menyebabkan kemacetan parah di perlintasan Masnaa, yang mendorong otoritas Lebanon membuka perlintasan Zamrani (Arsal) dan Matribah (Hermel) dan menyederhanakan prosedur keluar.

Sementara itu, Jerman mengumumkan penangguhan peninjauan permohonan suaka bagi warga Suriah karena “ketidakpastian seputar situasi” di Suriah setelah Assad digulingkan. Jerman menampung hampir satu juta warga Suriah, jumlah terbesar di antara negara-negara Uni Eropa mana pun.

Baca Juga: India Akui Menderita Kerugian Signifikan akibat Serangan Pakistan

Pemerintah sementara Austria juga mengumumkan penghentian pemrosesan permohonan suaka dari warga Suriah. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hubungan Trump-Netanyahu Berada di Titik Terendah

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Eropa
Internasional