Omaha, 16 Syawwal 1438/10 Juli 2017 (MINA) – Ribuan pengunjung memenuhi masjid tiga agama di Omaha Barat di Institut Muslim Amerika.
Pengunjung yang hadir tidak hanya orang Islam. Kebanyakan dari mereka adalah orang Kristen dan Yahudi. Demikian dilaporkan media setempat Omaha yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Masjid yang letaknya berdekatan dengan Sinagog dan Gereja tersebut melakukan open house setelah Ramadhan tersebut mengundang sekaligus mempersilakan kepada pengunjung untuk bertanya seputar tentang Islam.
“Kita perlu menjelaskan sebanyak mungkin tetang Islam dan latar belakang kita dan belajar untuk hidup bersama,” kata seorang relawan di Institut, Nada Hazimeh.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Karim Khayati, Wakil Presiden di Institut tersebut, mengatakan kepada WOWT 6 News, dia mengira hanya beberapa ratus orang mungkin akan berkunjung untuk melihat masjid tersebut dan belajar tentang iman Muslim. Namun setelah open hous dibuka pada Ahad (9/7) lorong-lorong masjid menjadi penuh sesak.
“Ini bagus karena berbicara tentang apa yang dimaksud dengan Omaha. Ini tetang rasa ingin tahu, toleransi – penerimaan lebih dari sekedar toleransi,”
Connie Wichman, seorang Kristiani yang ikut open house mengatakan, acara tersebut menjadi contoh bagi seluruh negeri,.”Saya merasa ada kedamaian, kebersamaan, kerja sama dan rasa menghormati,” katanya.
Institut Muslim Amerika adalah bagian dari Tri-Faith Initiative: sebuah kampus religius satu-satunya yang menjadi pusat ibadah untuk tiga agama Muslim, Kristen dan Yahudi.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Muslim daerah Omaha, diperkirakan berjumlah 6.000 sampai 7.000, berasal dari 20 negara di Timur Tengah, Asia, Afrika dan Eropa. (T/P3/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran