Kuala Lumpur, MINA – Lebih dari 2.000 peserta Konvoi Darat Sumud Nusantara tiba di Dataran Merdeka, Kuala Lumpur, Sabtu (23/8), setelah menempuh perjalanan dari berbagai penjuru Malaysia.
Pantauan Kantor Berita MINA, ratusan kendaraan, termasuk rombongan dari delapan negara, ikut serta dalam konvoi tersebut. Deretan kendaraan dengan bendera Palestina itu bergerak menuju pusat kota sebagai simbol solidaritas menentang blokade Gaza.
Seremoni penyambutan delegasi konvoi darat digelar di lokasi acara utama dan dihadiri sejumlah tokoh serta pejabat pemerintah. Menteri Agama Malaysia bersama Ketua Pelaksana Karnival Sumud Nusantara sekaligus Presiden MAPIM, Sani Al Araby, menyambut langsung kedatangan para peserta.
“Ini adalah saat untuk membuktikan bahwa rakyat Nusantara tidak pernah berdiam diri melihat penderitaan Gaza,” ujar Sani Al Araby dalam sambutannya.
Baca Juga: India Uji Coba Rudal Agni-5 di Tengah Ketegangan dengan AS
Sementara itu, Direktur Cinta Gaza Malaysia (CGM) sekaligus Ketua Sumud Nusantara, Muhammad Nadhir Al-Nuri Kamaruzaman, menegaskan bahwa konvoi tersebut bukan sekadar simbolik, tetapi akan dilanjutkan dengan aksi nyata melalui Global Sumud Flotilla, konvoi kapal kemanusiaan yang melibatkan 39 negara untuk berlayar menuju Gaza.
“Himpunan ini adalah suara rakyat Malaysia yang bergema di pentas dunia, dan akan diterjemahkan menjadi tindakan nyata menembus blokade Gaza. Dari utara, selatan, pantai timur hingga wilayah tengah, ribuan kendaraan berkumpul dengan satu pesan jelas. Tak ada lagi pembiaran. Jangan ada lagi blokade,” kata Nadhir Al-Nuri.
Konvoi darat ini menjadi bagian dari rangkaian Karnival Sumud Nusantara 2025 yang berlangsung hingga Ahad(24/8) di Dataran Merdeka, dengan agenda puncak Malam Himpunan dan Selawat MalaysiaKu Bersama Gaza. Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, dijadwalkan hadir dan menyampaikan pidato khusus penutup.
Menurut panitia, lebih dari 100.000 orang diperkirakan menghadiri karnival solidaritas yang digelar selama tiga hari tersebut.[]
Baca Juga: Menhan AS Pecat Kepala Badan Intelijen Pertahanan dan Dua Pejabat Senior Militer
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menlu Belanda Mundur Usai Usulan Sanksi terhadap Israel Ditolak