Washington, DC, MINA – Ribuan warga berunjuk rasa di ibu kota AS – Washington, DC – dan kota-kota lain di seluruh negeri untuk memprotes calon hakim Mahkamah Agung yang diusung Presiden Donald Trump dan menyerukan kekalahan Trump dalam pemilihan 3 November.
Demonstrasi hari Sabtu (17/10), yang menurut penyelenggara berlangsung di semua negara bagian, terinspirasi oleh Women’s March pertama di Washington, DC, unjuk rasa anti-Trump besar-besaran yang diadakan sehari setelah pelantikannya pada tahun 2017.
Berbicara kepada kerumunan yang berkumpul di Freedom Plaza di ibu kota AS, Rachel O’Leary Carmona, Direktur Eksekutif Women’s March, mendesak para wanita untuk menentang Trump dalam pemilihan mendatang, Al Jazeera melaporkan.
“Saat kami bersatu, saat kami turun ke jalan, saat kami memilih, wanita adalah satu-satunya kekuatan politik paling kuat di Amerika, dan tidak ada – tidak satu hal pun – yang dapat dilakukan Donald Trump untuk menghentikan kami,” katanya.
Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Kanada Tandatangi Petisi Cabut Kewarganegaraan Elon Musk
Para pengunjuk rasa juga memberikan penghormatan kepada mendiang hakim Mahkamah Agung, Ruth Bader Ginsburg – ikon bagi wanita dan progresif – sambil memprotes calon hakim pilihan Trump, Amy Coney Barrett yang akan menggantikannya.
Ginsburg meninggal pada 18 September.
Komite Kehakiman Senat AS telah menjadwalkan pemungutan suara pada 22 Oktober untuk mencalonkan Barrett di atas keberatan dari Demokrat bahwa proses konfirmasi terlalu dekat dengan pemilihan presiden 3 November.
Demonstran di Women’s March mengatakan, mereka marah karena Partai Republik tampaknya siap untuk menyetujui pencalonan Barrett, seorang hakim konservatif.
Baca Juga: Pemerintah Chile Berlakukan Darurat Jam Malam Akibat Pemadaman Listrik
Republik telah menolak pencalonan Merrick Garland yang seorang Demokrat, pilihan mantan Presiden Barack Obama. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Trump Pecat 2.000 Karyawan USAID