RIBUAN WARGA EROPA GELAR AKSI SAMBUT PENGUNGSI

Aksi Protes digelar di Landon sambut pengungsi (Foto: MEMO)
Aksi Protes digelar di Landon sambut pengungsi (Foto: MEMO)

Kopenhagen, 1 Dzulhijjah 1436/14 September 2015 (MINA) – Ribuan demonstran dari seluruh Eropa turun ke jalan mendukung pengungsi dan imigran menuju daratan Uni Eropa setelah melarikan diri dari negara yang dilanda perang.

Polisi setempat mengatakan, sedikitnya 30.000 masyarakat dari berbagai negara di Uni Eropa berpartisipasi dalam protes di Kopenhagen, Denmark. Aksi protes ini diselenggarakan oleh kelompok yang mengatasnamakan “Selamatkan Pengungsi” dan Venligboerne yang melakukan kampanye melalui media sosial.

Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, Michala Clante Bendixen dari kelompok “Selamatkan Pengungsi” mengatakan, mereka menentang sikap pemerintah Uni Eropa yang membatasi pengungsi. Sebaliknya dari kelompok-kelompok warga sendiri, mereka telah melakukan banyak usaha dalam membantu para pengungsi.

Polisi Denmark mengatakan, sekitar 34.000 orang berkumpul di jalan-jalan Denmark. Mereka melakukan aksi protes membela nasib ribuan imigran tersebut. Ini adalah sebuah fenomena yang sangat langka.

Sebelumnya, daratan Eropa begitu phobia terhadap para imigran, terutama kelompok sayap kanan yang sangat menentang imigran. Tapi, sekarang mereka semua diam, dan menunjukan simpati kepada para imigran yang beragama Islam tersebut.

Secara terpisah, gerakan protes lain dalam mendukung pengungsi digelar juga di ibukota Hungaria, Budapest. Ratusan orang berkumpul di luar stasiun di bagian timur kota. Mereka adalah para aktivis yang meminta pemerintah tidak menolak siapa pun apalagi sampai mengembalikan mereka ke Serbia yang merupakan jalan masuk pengungsi ke Hongaria.

Pada 17 Juni, Hungaria telah memutuskan membangun pagar berduri setinggi tiga meter, sepanjang 175 kilometer berbatasan dengan Serbia untuk mencegah arus pengungsi. Langkah ini menimbulkan kecaman di kalangan rakyat Hungaria. Mereka menginginkan pemerintah menerima para pengungsi tersebut.

Sementara itu, 5.000 orang berjalan menuju Wina, Austria juga mendukung para imigran. Para pengunjuk rasa yang berkumpul di Kristen-Broda-Platz Square, meminta pemerintah membuka pintu untuk pengungsi lain dan meningkatkan bantuan bagi kehidupan para pengungsi di kamp-kamp yang ada.

Mereka membawa spanduk yang bertuliskan, “Tidak ada manusia ilegal”, “Kami Menyambut Pengungsi Muslim”, dan “Hapus perbatasan”.

Sebelumnya, ribuan orang memenuhi alun-alun parlemen di pusat kota London Sabtu sore, mereka mendesak para pemimpin pemerintah Inggris dan Eropa untuk berbuat lebih banyak membantu mengatasi penderitaan pengungsi. “Katakanlah dengan tegas dan jelas! Pengungsi diterima di sini!” Ini adalah slogan yang paling umum dalam aksi demontrasi yang melibatkan puluhan ribu orang.

Ribuan pengungsi telah melakukan perjalanan yang sangat berbahaya ke Eropa. Mereka menghadapi apa yang digambarkan sebagai krisis pengungsi terburuk di benua itu sejak Perang Dunia II.

Uni Eropa baru-baru ini memutuskan untuk menerima hingga 140.000 pengungsi, sementara pemerintahan Obama mengatakan Kamis bahwa mereka akan menerima sebanyak 10.000 pengungsi ke AS selama tahun fiskal 2016.

Badan pengungsi PBB mengatakan, setidaknya 850.000 orang diperkirakan akan melintasi Mediterania tahun ini dan tahun 2016. Lebih dari setengah pengungsi yang mencapai Eropa tahun ini berasal dari Suriah.

PBB memperkirakan lebih dari 250.000 orang tewas sejak perang saudara di Suriah dan 10 juta. Menurut data PBB ada 1,9 juta pengungsi Suriah yang terdaftar di Turki sendiri pada 25 Agustus lalu.(T/P002/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0