Tel Aviv, MINA – Ribuan warga Israel turun ke jalan pada Sabtu (20/9) menggelar demonstrasi di berbagai kota untuk menuntut kesepakatan pertukaran tahanan dengan faksi perlawanan Palestina demi pembebasan kerabat mereka yang masih disandera di Gaza.
Radio Militer Israel melaporkan, aksi utama berlangsung di Lapangan Sandera Tel Aviv, yang dihadiri oleh keluarga para tawanan. Ribuan lainnya juga menggelar aksi serupa di Yerusalem, Haifa, dan sejumlah kota lain.
Di Kfar Saba, Israel tengah, para demonstran bahkan memblokir jalan utama sebagai bentuk tekanan terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar segera mencapai kesepakatan pertukaran tanahan.
Menurut otoritas Israel, saat ini terdapat 48 sandera Israel yang masih berada di Gaza, dengan 20 di antaranya diyakini masih hidup. Sementara itu, lebih dari 11.000 warga Palestina ditahan di penjara-penjara Israel, banyak di antaranya dilaporkan mengalami penyiksaan, kelaparan, pengabaian medis, bahkan kematian, menurut laporan media dan lembaga HAM Palestina maupun Israel.
Baca Juga: Al-Qassam Peringatkan Gaza Akan Jadi Kuburan Bagi Tentara Israel
Keluarga para sandera menuduh Netanyahu lebih mementingkan kekuasaan politiknya daripada menyelamatkan nyawa para tawanan.
Di sisi lain, militer Israel pada Selasa (16/9) lalu mengumumkan peluncuran operasi darat besar-besaran di Kota Gaza, melibatkan pasukan reguler dan cadangan dari tiga divisi militer.
Operasi ini diberi nama “Gideon’s Chariots 2” dan dimulai pada 11 Agustus, mencakup penghancuran rumah-rumah dengan robot peledak, tembakan artileri, tembakan acak, serta pengusiran paksa warga sipil.
Saksi mata di Gaza menyebutkan, kendaraan militer berat Israel, termasuk tank, mulai memasuki wilayah baru di barat laut Kota Gaza. []
Baca Juga: Pejuang Palestina Rilis Foto 47 Tawanan
Mi’raj News Agency (MINA)