Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan Warga Israel Kembali Berdemonstrasi Tuntut Kesepakatan Pertukaran Tahanan

Hasanatun Aliyah Editor : Widi Kusnadi - 39 detik yang lalu

39 detik yang lalu

0 Views

Demonstrators stand a minute of silence for three Israeli soldiers killed earlier in a shooting near the border with Egypt, during a rally protesting the Israeli government's judicial overhaul bill in Tel Aviv on June 3, 2023. (Photo by JACK GUEZ / AFP)

Tel Aviv, MINA – Puluhan ribu warga Israel berunjuk rasa pada Sabtu (19/7) di pusat kota Tel Aviv menuntut kesepakatan untuk membebaskan semua sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza, menurut laporan media yang dikutip Anadolu Agency.

Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan, para demonstran berbaris dari Hostage Square di pusat Tel Aviv menuju cabang Kedutaan Besar AS di Jalan HaYarkon, menuntut kesepakatan komprehensif.

Para pengunjuk rasa membawa spanduk dan meneriakkan seruan untuk mengakhiri agresi serta segera memulangkan para sandera. Mantan sandera yang sebelumnya dibebaskan oleh Hamas juga dilaporkan ikut dalam aksi ini.

Peserta aksi menyampaikan seruan langsung kepada para pemimpin Israel dan Presiden AS Donald Trump agar segera menyelesaikan kesepakatan damai.

Baca Juga: Mantan Sandera Israel Desak Netanyahu Akhiri Genosida di Gaza

Ratusan demonstrasi serupa juga terjadi di beberapa lokasi lain seperti Persimpangan Karkur dan Jalan Rothschild di Caesarea, utara Israel.

Selama 21 bulan terakhir, berbagai putaran negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas telah dilakukan untuk mengakhiri agresi militer dan menyepakati pertukaran tahanan. Dua kesepakatan sebagian telah dicapai pada November 2023 dan Januari.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang saat ini menjadi buronan Mahkamah Pidana Internasional mundur dari penyelesaian kesepakatan terakhir dan kembali melanjutkan perang pada 18 Maret.

Hamas telah berulang kali menyatakan kesiapannya untuk membebaskan semua sandera Israel “secara sekaligus” dengan syarat berakhirnya genosida dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Baca Juga: Krisis Gaza Makin Parah, Bantuan UNRWA Tertahan di Perbatasan

Meski ada seruan internasional untuk gencatan senjata, militer Israel tetap melanjutkan agresi brutal ke Gaza sejak akhir 2023, yang telah menewaskan hampir 59.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Pengeboman yang tiada henti telah menghancurkan wilayah Gaza, menyebabkan krisis pangan, dan penyebaran penyakit. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Militer Israel Akui Perwira dan Tentaranya Cedera Parah dalam Pertempuran Gaza

Rekomendasi untuk Anda