Tel Aviv, MINA – Ribuan warga Israel kembali turun ke jalan pada Sabtu malam (8/8) melakukan aksi demonstrasi pekanan menuntut pengunduran diri PM Netanyahu, yang diadili atas tuduhan korupsi.
Para pengunjuk rasa juga mengecam Netanyahu karena gagal menangani virus Corona dan dampak krisis ekonomi yang ditimbulkannya.
Ribuan demonstran memenuhi jalan-jalan di dekat kediaman resmi Perdana Menteri, dalam unjuk kekuatan baru protes beberapa pekan sebelumnya. Al Jazeera melaporkan.
Unjuk rasa beberapa pekan terakhir menuntut pengunduran diri Netanyahu tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Para pengunjuk rasa marah terhadap penanganan pemerintah atas virus korona dan mengatakan Netanyahu tidak boleh tetap menjabat saat diadili atas tuduhan korupsi.
Laporan menyebutkan, itu adalah demo terbesar sejak protes meletus pada tahun 2011 terhadap biaya hidup yang tinggi di negara itu.
Negara itu sekarang menghadapi lonjakan infeksi Corona yang melampaui 82.000, termasuk 592 kematian. Sementara pengangguran melonjak hingga lebih dari 20 persen.
Pekerja mandiri, yang bisnisnya dirugikan di tengah kejatuhan ekonomi akibat pandemi, juga bergabung dalam protes. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)