Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan Warga Israel Kembali Turun ke Jalan Tuntut Netanyahu Mundur

Ali Farkhan Tsani - Ahad, 30 Agustus 2020 - 05:33 WIB

Ahad, 30 Agustus 2020 - 05:33 WIB

4 Views

Tel Aviv, MINA – Ribuan warga Israel kembali turun ke jalan berdemonstrasi di kota Yerusalem Sabtu malam (29/8), menuntut pengunduran diri Benjamin Netanyahu dari jabatannya, karena terkait tiga kasus korupsi.

Surat kabar Ibrani Yediot Aharonot melaporkan, ribuan warga Israel turun ke jalan untuk berdemonstrasi menuju kediaman Netanyahu di Jalan Balfour, Yerusalem.

Laporan menambahkan, para demonstran melanggar perintah polisi yang tidak mengizinkan demonstrasi, dan menghentikan pergerakan kereta ringan di kota.

Saluran publik Israel melaporkan bahwa puluhan ribu orang berdemonstrasi di Paris Square, dekat rumah resmi Netanyahu. Sementara sekitar seribu orang berbaris di pinggiran Yerusalem menuju Paris Square, dan mengikuti jalur kereta ringan.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Para pengunjuk rasa menekankan bahwa satu-satunya tujuan pertemuan mereka adalah untuk menuntut pemecatan Netanyahu dan pemerintahannya. Quds Press melaporkan.

Channel 12 melaporkan bahwa para pengunjuk rasa di depan kediaman Netanyahu melintasi penghalang polisi, yang menyebabkan pecahnya konfrontasi sporadis antara pengunjuk rasa dan polisi.

Selama lebih dari tiga bulan, ribuan orang Israel telah berdemonstrasi setiap pecan. Bahkan terkadang lebih dari sekali sepekan, untuk menuntut pengunduran diri Netanyahu.

Ribuan pengunjuk rasa juga berkumpul di depan rumah Netanyahu di kota Caesarea, di samping puluhan persimpangan dan persimpangan utama, menuntut pengunduran dirinya juga.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Polisi melaporkan bahwa pertemuan ditutup tanpa insiden luar biasa.

Para pengamat mengatakan, protes baru-baru ini meningkat secara berbahaya terhadap Netanyahu, yang dituduh melakukan suap, pelanggaran kepercayaan, dan penipuan dalam tiga kasus korupsi.

Sidang Netanyahu dimulai pada 24 Mei, dan diperkirakan akan berlangsung dari dua hingga tiga tahun, menurut perkiraan yang diterbitkan di surat kabar Israel.(T/RS2/R1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

 

Rekomendasi untuk Anda