Paris, 2 Rabi’ul Akhir 1437/12 Januari 2016 (MINA) – Ribuan masjid di Perancis telah menggelar acara open house atau silaturahmi umum akhir pekan, setahun setelah serangan terhadap Charlie Hebdo di Paris.
Prakarsa ini ditanggapi dengan penuh minat oleh puluhan ribu warga Perancis. Mereka yang tertarik untuk belajar tentang Islam bisa mengajukan pertanyaan. Budaya Islam dan pentingnya masjid dijelaskan kepada para pengunjung.
Presiden Prancis, Francois Hollande, juga berpartisipasi dalam kampanye dan melakukan kunjungan mendadak ke masjid utama di Paris, Ahad (10/1), demikian laporan World Bulletin sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
“Presiden melakukan percakapan singkat dalam suasana persahabatan dan sikap kebapakan sambil menikmati secangkir teh,” kata seorang pejabat kepresidenan Prancis.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Diselenggarakan oleh Dewan Keimanan Muslim Perancis (CFCM), sebuah lembaga Muslim terkemuka di negara itu, silaturahmi umum tersebut bertujuan untuk mendorong dialog tentang Islam dan menciptakan rasa “kepaduan nasional” yang lebih besar.
“Tujuannya adalah untuk menciptakan ruang, tempat orang bisa bersama-sama dan bertemu jamaah Muslim biasa dan semua sesama warga kami,” kata Presiden CFCM, Anouar Kbibech.
Idenya adalah dengan memanfaatkan peringatan serangan pada 7 sampai 9 Januari tersebut untuk “menyoroti nilai-nilai Islam yang sebenarnya dan meluruskan pandangan klise yang mengaitkan Islam dengan kekerasan dan terorisme,” katanya, sambil menyatakan upaya ini sebagai “isyarat keterbukaan”.
“Daripada memikirkan tindakan tragis ini, tampaknya lebih berguna dan penting untuk merayakan ‘semangat 11 Januari’,” katanya, merujuk pada tanggal tahun lalu ketika jutaan orang turun ke jalan untuk menunjukkan solidaritas massa. (T/P002/R07)
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant