Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan Warga Libya Demo Protes Normalisasi dengan Israel

Ali Farkhan Tsani Editor : Rana Setiawan - Ahad, 12 Januari 2025 - 23:40 WIB

Ahad, 12 Januari 2025 - 23:40 WIB

43 Views

(Foto: Palinfo / X)

Tripoli, MINA – Ribuan warga Libya di beberapa kota besar seperti Tajoura, Bani Walid, Al-Zawiya, dan ibu kota Tripoli, Ahad (12/1), turun ke jalan melakukan demontrasi protes menolak segala upaya untuk mengadakan normalisasi hubungan negaranya dengan Israel.

Para demonstran mengecam pernyataan pemerintah baru-baru ini, dan menuntut akuntabilitas kedaulatan nasional. MEMO melaporkannya.

Para demonstran di Tripoli memblokir Jalan Bivi yang menghubungkan ibu kota ke timur, membakar ban dan mendirikan penghalang, yang menyebabkan gangguan lalu lintas.

Demonstrasi serupa meletus di Misrata, kota kelahiran Perdana Menteri Abdul Hamid Dbeibeh, dengan warga berbaris melalui alun-alun utama, mengecam sikap pemerintah.

Baca Juga: Polisi Pakistan Tangkap 170 Orang Lebih Karena Serang KFC

Aksi demo muncul itu menyusul pengakuan mantan Menteri Luar Negeri Najla Al-Mangoush dalam wawancara di televisi bahwa pertemuannya yang kontroversial dengan mantan Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen pada Agustus 2023 telah diatur sebelumnya oleh pemerintah Tripoli.

Dalam wawancara yang disiarkan oleh platform 360 Al Jazeera, Al-Mangoush mengatakan bahwa pertemuan itu terjadi setelah “kontak dan koordinasi antara pihak Israel dan Pemerintah Persatuan Nasional.”

Al-Mangoush menambahkan, “Saya bukan pihak yang mengatur agenda pertemuan itu. Pemerintah yang mengaturnya dan saya yang menyampaikan pesannya.”

Pertemuan antara Mangoush dan Cohen adalah yang pertama bagi kedua negara, karena Libya tidak memiliki hubungan formal dengan Israel dan tidak mengakuinya.

Baca Juga: Ketua Parlemen Qatar Serukan Tindakan Bersama Hentikan Serangan di Gaza

Al-Mangoush membela tindakannya, dengan menyatakan bahwa diskusi difokuskan pada keamanan dan sumber daya negara Afrika Utara tersebut, bukan normalisasi.

Ia juga menyatakan solidaritasnya dengan Palestina selama pertemuan tersebut, dengan menyatakan: “Saya memberi tahu Cohen tentang sudut pandang rakyat Libya dan perasaan kami dalam mendukung Palestina dan menolak kebijakan pemerintah Israel.”

Pemerintah Perdana Menteri Dbeibeh telah menghadapi kritik yang semakin meningkat, dengan para pengunjuk rasa menuduhnya mengkhianati sikap lama Libya terhadap Zionisme dan negara pendudukan.

Meskipun Dbeibeh untuk sementara menangguhkan Al-Mangoush dan menolak dukungan untuk normalisasi, ia telah mengabaikan protes tersebut, dengan mengklaim bahwa lawan-lawannya memanipulasi sentimen publik.[]

Baca Juga: Presiden Suriah Terima Kunjungan Mahmoud Abbas

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Swedia Bantu $12,7 Juta untuk Rohingya di Bangladesh

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Internasional
Dunia Islam
Dunia Islam