Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan Warga Malaysia Mengungsi Akibat Banjir

Syauqi S - Selasa, 3 Januari 2017 - 17:56 WIB

Selasa, 3 Januari 2017 - 17:56 WIB

521 Views ㅤ

Foto: BERNAMA

Kota Bharu, 4 Rabi’ul Akhir 1438/ 3 Januari 2016 (MINA) – Badan darurat di Malaysia, Selasa (3/1), mengerahkan kapal-kapal dan truk untuk menolong ribuan warga yang terdampar akibat banjir yang dipicu hujan lebat di sejumlah negara bagian di wilayah pantai timur.

Banjir yang melanda Negara Bagian Terengganu dan Kelantan memaksa pihak berwenang menutup puluhan sekolah dan menyebabkan jalan ke desa-desa terputus, The Business Times melaporkan.

Wilayah pantai timur Malaysia secara rutin mengalami badai tropis dan hujan lebat selama musim hujan.

Dalam dua hari terakhir di Terengganu, wilayah yang kaya minyak, lebih dari seribu orang telah dievakuasi dari rumah mereka, dan regu Pencari dan Penyelamat (SAR) memprediksi jumlah pengungsi akan meningkat.

Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki

Kepala Departemen Pasukan Sipil di Terengganu, Che Adam Abdul Rahman mengatakan, 700 petugas SAR telah dikerahkan di negara bagian itu untuk melaksanakan operasi pencarian dan penyelamatan.

Rahman menyebutkan, upaya evakuasi menghadapi kendala karena banyak jalan pedesaan yang tidak bisa dilalui.

“Kami sekarang telah mengerahkan kapal dan truk untuk mengevakuasi warga ke pusat-pusat bantuan, dan kalau hujan tidak berhenti kami pikir jumlah pengungsi banjir meningkat,” ujar Che Adam.

Laporan berita mengatakan luapan air Sungai Golok, yang terletak di perbatasan antara Malaysia dan Thailand, telah membanjiri Rantau Panjang, sebuah kota sibuk di Kelantan.

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Di Kelantan, yang mengalami banjir besar pada Desember 2014, setidaknya 4.906 orang telah mengungsi akibat banjir.

Kepala Departemen Pasukan Sipil Negara Bagian Kelantan, Zainuddin Hussin, mengungkapkan sekitar 1.300 personel dengan 30 kapal dan 23 kendaraan terlibat dalam kegiatan penyelamatan.

“Hujan lebat dan tingkat air di Sungai Golok telah melampaui tingkat bahaya. Beberapa sekolah di negara bagian telah ditutup dan banyak jalan pedesaan ditutup untuk lalu lintas,” ujarnya. (R11/RS1)

 

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Sumber-sumber:

Miraj Islamic News Agency/MINA

 

 

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

 

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Eropa