Tepi Barat, 17 Rajab 1435/16 Mei 2014 (MINA) – Ribuan warga Palestina memperingati hari Nakba 1948 yang ke-66, dengan berpartisipasi dalam serangkaian aksi non-kekerasan di Jalur Gaza, Tepi Barat, Jumat.
Tentara Israel menembakkan gas air mata dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina yang memperingati Nakba pada Kamis (15/5) di desa Walajah, Tepi Barat. International Middle East Media Center (IMEMC) melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Untuk pertama kalinya sejak 2007, faksi-faksi politik Palestina mengorganisir unjuk rasa bersama untuk memperingati perpindahan massa lebih dari 700.000 warga Palestina dalam konflik yang diciptakan Israel.
Pasukan bersenjata Israel dikerahkan pada pintu masuk utama kota-kota besar Tepi Barat, untuk mengantisipasi demonstrasi besar.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Beberapa sekolah Taman Kanak-Kanak di Gaza merayakannya dengan berbaris di jalan-jalan dan membawa gambar tanah rumah mereka.
“Saya sangat tertarik untuk memperingati hari Nakba, sehingga anak-anak bisa mengenali tanah tempat tinggal mereka,” kata kepala sekolah TK Maysara Al-Shiekh.
Dia menjelaskan, guru dan siswa memperingatinya dengan menceritakan tentang desa-desa Palestina, menggambar, menyanyikan lagu-lagu nasional dan banyak kegiatan lainnya.
Menteri Luar Negeri Inggris Lord Balfour yang menjanjikan kepada Yahudi pada 2 November 1917, memberikan sebuah tanah air Nasional yang didirikan di tanah Palestina. Ini adalah sebuah janji yang diberikan kepada orang yang tidak layak.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Pada 2010, PBB menunjuk hampir 5 juta warga Palestina dengan status pengungsi resmi. Mereka adalah kelompok pengungsi terbesar di dunia.
Sejak Deklarasi Balfour, lebih dari 7 juta warga Palestina mengungsi dan ribuan tewas, akibat penipuan, sistemasis penghapusan etnis dan genosida, perang proksi siklik, perluasan pemukiman ilegal, serta sabotase langsung dari mata pencaharian warga Palestina melalui pengepungan, merusak dan menyita perumahan serta lahan pertanian warga Palestina.
Deklarasi Balfour mengubah nasib Palestina, pengusiran dari tanah air mereka sendiri yang terus berlanjut hingga hari ini. (T/Fauziah/P04/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya