Nezuk, MINA – Ribuan orang dari seluruh penjuru dunia pada Ahad (8/7) bergabung dalam long march perdamaian selama tiga hari di kota Nezuk, Bosnia, untuk memperingati 23 tahun genosida di Srebrenica.
Lebih dari 6.000 peserta yang mulai berkumpul sejak dini hari, akan menempuh jarak total sekitar 100 kilometer (62 mil).
Perjalanan ini diperkirakan akan berakhir di sebuah pemakaman di Potocari, sebuah desa di Bosnia-Herzegovina timur, tepat di barat laut kota Srebrenica, tempat doa dan upacara akan diadakan untuk mengenang korban genosida.
Untuk mencapai Potocari, peserta akan melakukan perjalanan sekitar 35 kilometer (22 mil) dan akan menginap di hutan. demikian Anadolu Agency melaporkan.
Baca Juga: Uni Eropa Berpotensi Embargo Senjata ke Israel Usai Surat Penangkapan ICC Keluar
Selama long march, mereka akan mendengar kesaksian dari orang-orang yang selamat dari “Jalan Kematian”.
Mario Dolquier dari Belgia mengatakan bahwa dia diberi tahu mengenai long march tersebut saat dia berkunjung ke Makam Monumen Potocari di Srebrenica. “Saya berpartisipasi untuk pertama kalinya dalam long march ini,” ujar Dolquier.
Kadir Suljic (160) yang berasal dari kota Gradacac mengatakan bahwa ini adalah pengalaman pertamanya dan dia bangga dapat mengenang para korban pembantaian dengan mengikuti long march.
Komite penyelenggara mengatakan bahwa perdamaian itu telah menjadi “agenda global”.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Sejak tahun 2005, ribuan orang telah menghadiri Mars Mira (Pawai Perdamaian), dengan melintasi jalur hutan yang sama saat warga Bosnia melarikan diri dari pembantaian Srebrenica. Jalan dari Srebrenica ke Tuzla itu umumnya dikenal sebagai “Jalan Kematian”.
Srebrenica dikepung oleh pasukan Serbia antara tahun 1992 dan 1995 selama Perang Bosnia. Saat itu, milisi Serbia berusaha untuk merebut wilayah dari Muslim Bosnia dan Kroasia untuk membentuk negara mereka sendiri.
Dewan Keamanan PBB telah menyatakan Srebrenica sebagai “zona aman” pada musim semi 1993.
Namun, pasukan Serbia yang dipimpin oleh Jenderal Ratko Mladic yang kini menghadapi tuduhan genosida di Den Haag, menyerbu zona PBB meskipun sekitar 450 tentara Belanda berada di sana untuk melindungi warga sipil tak berdosa sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Sebanyak 6.504 korban dimakamkan di Makam Genosida Srebrenica di Potocari. (T/R03/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas