Cox’s Bazar, Bangladesh, MINA – Ribuan warga Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar berkumpul di sepanjang perbatasan Myanmar-Bangladesh dekat lintas batas Sungai Naf untuk mencari perlindungan, kata seorang pemimpin Rohingya di Bangladesh.
Warga Rohingya yang teraniaya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, menjadi korban dari konflik yang sedang berlangsung antara pasukan junta dan kelompok pemberontak.
Orang-orang Rohingya secara berkelompok meninggalkan desa-desa di tengah meningkatnya konflik, kata Mohammad Nur Hashem, seorang Majhi Rohingya, atau pemimpin komunitas, di kamp Rohingya Cox’s Bazar, Bangladesh, melalui telepon, TRT World melaporkannya.
Sekitar 1,2 juta warga Rohingya dari Myanmar tinggal di kamp pengungsi yang padat di tenggara Cox’s Bazar dan melarikan diri dari tindakan keras militer Myanmar pada Agustus 2017.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
“Setidaknya 200 warga Rohingya berhasil melintasi perbatasan Bangladesh dan mencapai kamp pengungsi di Cox’s Bazar. Mereka kebanyakan menghindari pengamanan pada malam hari dan melewati Sungai Naf menggunakan perahu kecil dengan mempertaruhkan nyawa,” jelasnya.
Seorang pria Rohingya yang mencari perlindungan mengatakan kepada TV lokal Channel24 bahwa konflik yang sedang berlangsung antara pasukan junta dan pejuang pemberontak telah memaksa mereka melarikan diri demi keselamatan.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia