Sanaa, 17 Rabi’ul Akhir 1436/7 Februari 2015 (MINA) – Ribuan orang berunjuk rasa di berbagai kota Yaman mengecam langkah kelompok bersenjata Houthi yang membubarkan parlemen dan membentuk pemerintahan sendiri, mereka menyebut aksi itu adalah kudeta.
Para pengunjuk rasa menggelar demonstrasi Sabtu (7/2), sehari setelah Houthi mengumumkan pembentukan sebuah “Komisi Keamanan” untuk memerintah negara itu selama dua tahun ke depan, Al-Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Demonstrasi terjadi di ibu kota Sanaa dan kota Aden, Hodeida, Taiz, Dhamar, Ibb dan Al-Bayda.
Sumber mengatakan kepada Al-Jazeera, setidaknya 17 orang ditangkap dalam aksi di Sanaa, setelah Houthi dilaporkan menembakkan peluru tajam untuk membubarkan massa.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Houthis yang telah menguasai ibukota sejak September tahun lalu, mengatakan mereka akan membentuk sebuah Dewan Nasional dengan 551 anggota untuk menggantikan parlemen yang dibubarkan.
Kelompok ini juga mengumumkan dibentuknya Dewan Presiden lima anggota yang akan membentuk pemerintahan transisi untuk menjalankan negara selama dua tahun ke depan.
“Houthi adalah minoritas Syiah, ada banyak oposisi terhadap mereka dari mayoritas Sunni,” wartawan Al-Jazeera melaporkan dari Aden.
Pengambilalihan Houthi telah menuai kecaman keras dari Washington, PBB dan negara-negara Teluk tetangganya.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Enam negara Gulf Cooperation Council (GCC) mengatakan Sabtu, kudeta Houthi membahayakan integritas wilayah Yaman.
Perempuan Yaman peraih Nobel Perdamaian, Tawakkul Karman mengatakan, deklarasi Houthi itu “batal demi hukum” dan diharapkan masyarakat bangkit melawan kudeta Houthi dan membebaskan ibu kota.
Jatuhnya pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dukungan Barat, meningkatkan kekhawatiran kekacauan akan melanda Yaman, negara strategis yang menjadi tetangga negara raksasa minyak Arab Saudi dan rute kunci pengiriman minyak dari Terusan Suez ke Teluk. (T/P001/P4).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata