Jakarta, MINA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, bencana berupa banjir yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia dalam beberapa hari terakhir, termasuk di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Tangerang, adalah hal yang wajar mengingat intensitas curah hujan yang tinggi.
Mantan Walikota Bandung ini mengungkapkan, melihat persoalan banjir bisa dilihat dari tiga sudut pandang. Pertama dari sisi politik, kedua dari sisi keilmuan yakni dengan menggelar diskusi, dan ketiga diskusi kemanusiaan yakni dengan membahas bagaimana cara menolong korban.
“Membahas bencana (banjir) ini ada tiga sudut pandang, salah satunya membahas dalam sudut pandang politik yang isinya adalah saling menyalahkan, menyalahkan gubernur. Ini tidak akan selesai. Nanti jadi drama,” kata Ridwan Kamil dalam sebuah diskusi mengenai banjir di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (2/3).
Hadir dalam kesempatan itu Menko PMK Muhadjir Effendy, Kepala BNPB Doni Monardo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Pengamat Lingkungan Prof Emil Salim, perwakilan dari Kementerian LHK dan Kementerian PUPR, serta tamu udangan dari unsur pejabat tingkat daerah.
Baca Juga: Indonesia Dukung Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Untuk wilayah Jawa Barat, diakui Ridwan Kamil, memiliki wilayah geografis yang unik. Jawa Barat bagian tengah ke utara cenderung rendah, sehingga bencana yang mendominasi adalah banjir. Sementara Jawa Barat bagian tengah ke selatan cenderung tinggi, sehingga bencana yang mendominasi adalah tanah longsor.
“Aturan kami di Jawa Barat berbeda dengan DKI Jakarta. Sistem yang kami pakai adalah hierarki, artinya bahwa first responder terhadapa bencana adalah bupati, lalu walikota. Jika mandek lalu akan ditangani Pemprov,” katanya.
Dia mengungkapkan, dalam menanggulangi bencana banjir, Pemprov Jawa Barat sendiri telah membentuk sebuah program untuk penanaman 50 juta pohon selama setahun. Menurut dia, yang unik dari program tersebut adalah dikenakan bagi warga yang sedang berbahagia.
“Jadi kami memiliki program bahwa selama setahun ke depan ditargetkan ada penanaman 50 juta pohon. Jadi nantinya warga yang sedang berbahagia mari menanam satu pohon, misalnya menggelar pernikahan, lulus sekolah, dan sebagainya,” katanya.
Baca Juga: Gandeng MER-C dan Darussalam, AWG Gelar Pelatihan Pijat Jantung
Ridwan Kamil menambahkan, langkah lain yang sedang dilakukan Pemprov Jawa Barat adalah dengan menyisir area-area yang terdapat penebangan pohon secara ilegal. Nantinya, kata dia, hukuman berat telah menunggu pihak-pihak yang tertangkap tangan.
“Selain itu kami juga menghentikan 12 ribu hektar kebun untuk perkebunan. 12 ribu hektar lahan kebun itu tidak menjadi kebun lagi, tetapi akan kami hutankan tanpa mengurangi sisi ekonomisnya,” katanya. (L/R2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!