Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ristek-Inovasi di Bidang Pertanian Kunci Ketahanan Pangan Nasional

Hasanatun Aliyah - Rabu, 6 November 2019 - 11:12 WIB

Rabu, 6 November 2019 - 11:12 WIB

7 Views

Jakarta, MINA – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan penguasaan riset, teknologi (Ristek) dan inovasi dalam bidang pertanian, merupakan kunci keberhasilan bangsa Indonesia untuk menguasai produksi pertanian, khususnya pangan, dan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

“Kami sangat mendorong kerja sama Triple Helix antara peneliti baik yang berasal dari lembaga pemerintah maupun perguruan tinggi, dunia usaha, maupun pemerintah untuk mengembangkan produktivitas pertanian, baik dari hulunya maupun industri yang mengolah di hilirnya,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) bertema “Produktivitas dan Daya Saing Pertanian dan Industri Pangan” di Jakarta, Selasa (5/11).

Ia juga mendorong program lembaga riset pemerintah dan perguruan tinggi, serta pihak swasta turut terlibat aktif dalam penguasaan Ristek dan inovasi di sektor pertanian. Harapannya penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan dimulai dari hulu hingga industri pengolahan, hasil pertaniannya semakin berkualitas dan dapat bersaing di tingkat global.

“Sudah cukup banyak perusahaan di Indonesia mempunyai unit R&D (Research and Development) yang cukup bagus dan memperkuat daya saing nasional sehingga apa yang dikembangkan para peneliti dan atau inovator bisa langsung berjalan sesuai kebutuhan market,” ujar Bambang.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Ia juga mendorong agar petani dan masyarakat Indonesia merubah pola pikir terkait dengan profesi petani. Ia mengatakan yang dimaksud dengan petani itu adalah pengusaha di bidang pertanian.

“Solusinya adalah kita harus angkat petani untuk bisa melakukan usaha (business process). Petani harus merubah mindset-nya untuk tidak hanya menjadi produksi hasil pertanian dan bekerja dilapangan, tetapi para petani dapat bertindak sekaligus menjadi Pengusaha di bidang Pertanian”, jelasnya.

Bambang juga berharap hubungan kemitraan antara anggota KADIN baik pusat maupun daerah dengan para petani dapat ditingkatkan.

Di samping itu, Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan Franky O. Widjaja mengatakan, tahun 2045, jumlah populasi dunia diperkirakan akan menembus 9 miliar jiwa. Sementara itu, populasi penduduk Indonesia akan mencapai 350 juta jiwa.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

“Artinya, kita harus bisa meningkatkan produksi pangan secara signifikan untuk bisa memenuhi kebutuhan pangan nasional,” tambahnya. (L/R10/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Rekomendasi untuk Anda