Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ritual Yahudisasi 18 April Kebid’ahan Yahudi

Hasanatun Aliyah - Ahad, 17 April 2016 - 21:02 WIB

Ahad, 17 April 2016 - 21:02 WIB

508 Views

(MINA)

Bogor, 9 Rajab 1437/ 17 April 2016 (MINA) – Ketua Umum Aqsha Working Group (AWG) Agus Sudarmajdi, mengatakan ritual Yahudisasi pada 18 April di bukit Zaitun yang menghadap ke Masjid Al-Aqsha, itu kebid’ahan dalam agama Yahudi.

Menurutnya, jika dikatakan bid’ah itulah kebid’ahan dalam agama yang sebenarnya, karena sebelumnya itu tidak ada, tapi diada-adakan oleh penganut Yahudi yang tercemari paham Zionisme.

Yahudisasi sebenarnya lebih pantas disebut Zionisasi,” kata Agus kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), pada Sabtu (16/4) malam, di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

Ia menjelaskan, kaum zionis ini berlindung di balik agama Yudaisme (Yahudi). Sebenarnya yang paling jelas zionisasi itulah yang mereka lakukan dari masa ke masa, dengan dalih membuat alasan yang dianggap masuk akal, dianggap kitab suci, dianggap ajaran Yahudi, padahal tidak ada.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

“Yang dilakukan pada 18 April itu awal ibadah yang terjadi di dinding ratapan yang disebut walling wall menurut jumlah Rabai (pemuka) itu adalah bid’ah mereka sendiri. Tidak ada dalam agama Yahudi ritual yang meratap-ratap di dinding seperti itu” ujar Agus.

Ia menambahkan, hal tersebut sebenarnya dalih bagi Zionis untuk menganggap bahwasanya mereka berhak atas Al-Quds, dengan bukit kuilnya, padahal itu tidak ada.

“Mereka membuat kebohongan, kebohongan dan kebohongan. Kebohongan itu di-blow up sedemikian rupa dan seolah-olah ini kebenaran, mereka menggunakan berbagai cara melalui media massa dan media-media sosial,” imbuhnya.

Jika ritual Yahudisasi dibiarkan, seolah dunia membenarkan ide melenyapkan identitas Muslim Palestina dan sejarah tersebut diterima apa adanya, padahal tidak boleh diterima.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

“Mereka akan semakin sombong, semakin arogan dan mereka mendapat pembenaran dari sikap dunia yang diam. Maka itu, dunia tidak boleh diam, harus melakukan sesuatu untuk mencegah agar tidak terjadi hal itu,” paparnya.

Ia meyakini bahwa para mujahidin dan murobitun (yang menjaga Masjidil Aqsha) di sana tidak akan pernah berhenti dan berdiam diri. Mereka akan melakukan perlawanan yang sengit, dan kaum Muslimin harus memberi dukungan kepada mereka melalui media dengan memberikan support menolak Yahudanisasi dan ritual 18 April.

“Semua umat Muslim harus melakukan berbagai upaya untuk menunjukkan dukungan lewat media sosialnya baik mengirim Twitter, facebook dan lainnya yang berbunyi tentang peduli Al-Aqsha dengan Aksi penolakan ritual dusta. Dan mengirim simpati kepada para murabitun yang sudah memperjuangkan Al-Aqsha dan berdo’a supaya mereka diberi perlindungan oleh Allah,” kata Agus.

Menurutnya, secara resmi AWG akan mengirim surat kepada Imam besar Masjidil Aqsha dan presiden Palestina, Mahmoud Abbas untuk waspada terhadap rencana jahat Yahudi di balik ritual tersebut.

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

“Dan tidak kalah penting kita harus berdoa kepada Allah dan memohon pertolongannya serta perlindungannya untuk Palestina dari kejahatan musuh-musuh Allah,” tambahnya.(L/hna/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

Rekomendasi untuk Anda