Moskow, MINA – Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Malki mengatakan, perjanjian yang disebut Amerika Serikat dengan ‘Kesepakatan Abad Ini’ membawa kabar buruk ketika diperkenalkan oleh AS sebagai dokumen resmi perdamaian di Timur Tengah.
“Hari dan bulan-bulan mendatang akan membawa kita berita buruk karena apa yang disebut ‘Kesepakatan Abad Ini’, yang dimulai dengan menyerahkan Yerusalem ke Israel dan tampaknya akan ditambah dengan pengakuan kedaulatan Israel atas wilayah besar Tepi Barat yang diduduki, sebagaimana dituntut oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu,” kata Malki saat berbicara dalam Forum Kerja Sama Rusia-Arab Kelima yang diadaan di Moskow, Selasa (16/4).
Malki mengatakan, pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah memberikan tekanan besar pada rakyat Palestina dan kepemimpinannya telah mengambil keputusan untuk mendukung pendudukan Israel, demikian WAFA melaporkan yang dikutip MINA.
“Kejahatan dan pelanggaran Israel ini tidak akan terjadi dengan cara seperti itu, dan tidak akan mengabaikan resolusi serta hukum internasional jika bukan karena perlindungan dari pemerintah AS. Untuk kejahatannya yang membantu pendudukan Israel menghindari pertanggungjawaban dan penuntutan sampai hari ini,” ujarnya.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Menurutnya, kesepakatan damai yang tidak didasarkan pada resolusi dan referensi internasional yang tidak menangani semua masalah secara adil, ditolak total dan tidak akan memiliki peluang untuk berhasil.
‘Kesepakatan Abad Ini’ adalah proposal perdamaian Amerika Serikat (AS) mengenai konflik Palestina-Israel yang belum diungkapkan.
Dia mengatakan, Palestina merencanakan sejumlah langkah politik dan diplomatik dalam beberapa hari dan minggu mendatang, untuk menjelaskan posisi mereka dan menuntut masyarakat internasional memikul tanggung jawabnya. (T/Ais/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat