Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RIYAD MANSOUR: ISRAEL TIDAK PERNAH TULUS DALAM PERUNDINGAN PERDAMAIAN

Rendi Setiawan - Kamis, 17 Desember 2015 - 21:27 WIB

Kamis, 17 Desember 2015 - 21:27 WIB

238 Views

(dok. MINA)
(dok. MINA)

Diplomat dan Pengamat Tetap Palestina untuk PBB, Dr. Riyad H. Mansour. (dok. MINA)

Jakarta, 6 Rabiul Awal 1437/17 Desember 2015 (MINA) – Diplomat dan Pengamat Tetap Palestina untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Dr. Riyad H. Mansour mengatakan, otoritas Israel tidak pernah tulus dalam melakukan perundingan untuk berdamai dengan Palestina.

“Selama 20 tahun lebih diadakan negosiasi antara Palestina dengan Israel, hal yang terjadi adalah dari situasi buruk menjadi sangat buruk, karena Israel tidak pernah tulus untuk melakukan perundingan perdamaian,” kata Mansour saat menyampaikan kuliah bertajuk “Lecture on Civilisation, the Future of the Palestine State” di Kantor Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC) di Jakarta, Kamis (17/12).

“Ketidaktulusan sikap Israel untuk bernegosiasi dengan Palestina, salah satu cohtohnya, tercermin saat Tel Aviv memilih walk out dari pembicaraan yang dimediasi oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry,” imbuhnya.

Selain itu, kata Mansour, juga ditandai dengan tindakan-tindakan rasis pemukim ilegal Yahudi dan aksi blokade yang terus dilakukan otoritas Israel terhadap warga Palestina. “Blokade dan perlakuan keji Israel terhadap warga Palestina telah membuat sebuah kondisi yang sangat memprihatinkan,” ujarnya.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Bersandar kepada sikap tak bersahabat otoritas Israel itu, pengajar University of Central Florida itu menyatakan Palestina tidak bisa lagi bernegosiasi dengan Israel secara bilateral. “Konflik Israel-Palestina harus diselesaikan lewat jalur multilateral atau yang melibatkan beberapa pihak atau negara,” katanya.

Pernyataan Mansour muncul setelah otoritas Israel meningkatkan aksi kejahatannya terhadap warga Palestina yang menyebabkan meletusnya Intifadhah Al-Quds yang diwarnai dengan berbagai bentrokan antara warga Palestina dengan pasukan penjajah Israel.

Sejak awal Oktober, bentrokan hampir setiap hari terjadi antara pasukan penjajah Israel dan warga sipil Palestina. Bentrokan itu mengakibatkan 117 warga Palestina meninggal, dan 21 warga Israel tewas, serta ribuan lainnya terluka. (L/P011/P010/P022/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Rekomendasi untuk Anda