Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Riyadh Jadi Tuan Rumah Pertemuan Perdana Koalisi Militer Islam Lawan Terorisme

Rana Setiawan - Rabu, 22 November 2017 - 05:57 WIB

Rabu, 22 November 2017 - 05:57 WIB

128 Views

Logo IMCTC.(File)

Logo IMCTC.(File)

Riyadh, MINA – Koalisi Militer Islam Melawan Terorisme (The Islamic Military Counter Terrorism Coalition – IMCTC) akan menjadi tuan rumah Pertemuan Perdana para Menteri Pertahanan negara-negara anggota IMCTC.

Pertemuan yang dihadiri delegasi dari negara-negara anggota IMCTC dan negara-negara pendukung koalisi militer bentukan Arab Saudi tersebut akan menjadi pertemuan tingkat tinggi yang menandai peluncuran resmi operasi IMCTC.

Pertemuan perdana menteri pertahanan menteri IMCTC, akan berlangsung di Riyadh pada Ahad (26/11) mendatang, dengan mengambil tema “Sekutu Melawan Terorisme,” demikian keterangan pers yang dikutip MINA, Rabu.

Pada pertemuan tersebut, menteri pertahanan diharapkan menyetujui serangkaian komitmen untuk membantu dalam perang melawan terorisme sejalan dengan empat fokus utama IMCTC: Pembiayaan Ideologi, Komunikasi, Penanggulangan Terorisme (CT), dan Inisiatif Militer.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Koalisi Militer Islam Melawan Terorisme (The Islamic Military Counter Terrorism Coalition – IMCTC) beranggotakan 41 negara Muslim di Timur Tengah, Afrika, dan Asia.

Koalisi tersebut diumumkan atas prakarsa Arab Saudi dan diumumkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada Desember 2015 lalu, bertujuan untuk mempersatukan kekuatan negara-negara Islam dalam memerangi terorisme secara global

Anggota IMCTC di antaranya terdiri dari Afghanistan, Bahrain, Bangladesh, Benin, Burkina Faso, Mesir, Yordania, Kuwait, Senegal, Mali, Mauritania, Niger, Oman, Qatar, Arab Saudi, Sierra Leone, Somalia, Tunisia, Uni Emirat Arab, dan Yaman.

Sementara pemerintah Indonesia menyatakan tak bisa bergabung dengan koalisi militer IMCTC, dengan alasan tak cocok diikuti Indonesia yang menganut politik luar negeri bebas aktif.(T/R01/RS3)

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Indonesia
MINA Health
Kolom