Rocky Gerung Ungkap Alasan Mengapa Harus Bela Palestina

Jakarta, MINA – Agresi terhadap wilayah dalam beberapa hari terakhir mendapat sorotan publik dunia. Di tengah konflik besar ini, banyak negara serta tokoh dunia mulai mendukung salah satu dari dua negara tersebut.

Sejak agresi Israel berlangsung lebih dari sepekan lalu, banyak pertanyaan muncul mengapa kita harus mendukung Palestina? Menanggapi hal tersebut, melalui kanal Youtube  Official, pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan pandangannya.

Menurut Rocky, konflik Israel dan Palestina tidak hanya dimotori oleh agama belaka, tetapi ada hal lain yang membuat orang-orang Yahudi sendiri banyak yang membela Palestina. Salah satunya, kata dia, adalah tindakan agresi Israel itu sendiri sebagai tindakan pelanggaran HAM.

“Memang kasus di Timur Tengah itu sejak 1967 selalu gagal upaya penyelesaiannya. Tapi ada hal yang sering kali orang kurang atau tidak ingin lihat bahwa di dalam banyak serangan Israel pada Palestina, Yahudi di Amerika itu justru pawai menentang serangan tersebut,” ujar Rocky.

Rocky lalu mengungkap salah satu tokoh berpengaruh di Amerika Serikat, Jimmy Carter, seorang eks Presiden AS, dan beberapa tokoh Eropa lainnya juga telah membela Palestina sejak dulu. Jika dilihat lebih mendalam, menurut Rocky, Benjamin Netanyahu sedang memamerkan kekuatannya.

“Jadi orang Yahudi juga membela Palestina, karena mereka melihat problemnya bukan hanya soal agama tetapi betul-betul ini adalah agresi. Kita musti tahu setiap kekuasaan selalu ingin memamerkan kejagoannya dan itu yang sekarang terjadi di Israel,” ungkapnya.

Karena itu, menurut Rocky, banyak pendeta atau rabi Yahudi yang justru mengutuk perdana menterinya sendiri. Ia berpandangan, pendeta dan rabi tersebut melihat tidak mungkin ada perdamaian kalau perilaku Netanyahu masih seperti sekarang.

Bahkan, Rocky mengatakan, beberapa pendeta Yahudi setuju dan tau bahwa Masjid Al-Aqsa adalah hak Palestina sebagai bagian dari tiga agama besar di situ. Lalu Rocky menegaskan, konflik di Palestina lebih mengarah pada masalah kemanusiaan.

“Kita selalu ingin mengukur Israel, dia melanggar prinsip-prinsip humanity law, karena dia melakukan agresi. Di sisi lain, di situ memang ada soal agama, iya, tapi kita enggak mau soroti itu. Kalau dibilang konflik agama, itu berarti seluruh bangsa Yahudi berpihak pada Israel. Faktanya pendeta-pendeta Yahudi itu banyak yang menentang Netanyahu dan berpihak pada Palestina,” pungkasnya. (L/R2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.