Oleh Bahron Ansori, wartawan MINA
Roehana Koeddoes adalah seorang tokoh penting dalam sejarah pergerakan wanita di Indonesia. Dari masa muda hingga akhir hayat, Roehana dikenal sebagai pejuang emansipasi perempuan dan pionir dalam bidang pendidikan. Melalui tulisan, organisasi, dan tindakannya, ia meninggalkan warisan yang menginspirasi generasi mendatang untuk terus memperjuangkan kesetaraan gender.
Roehana Koeddoes lahir pada 4 Februari 1884 di Padang, Sumatera Barat. Ia merupakan putri dari keluarga terpandang yang memiliki peran penting dalam masyarakat. Ayahnya, Muhammad Koeddoes, adalah seorang tokoh agama yang berpengaruh dan ibunya, Siti Sa’adah, dikenal sebagai wanita yang cerdas dan berpengetahuan luas. Lingkungan keluarga yang mendukung pendidikan dan kebebasan berpikir, turut membentuk karakter Roehana yang mandiri dan kritis sejak usia muda.
Masa kecil Roehana diwarnai dengan pengalaman pendidikan tradisional dan modern. Ia mempelajari ilmu agama dari ibunya dan menghadiri sekolah Belanda yang mengajarkan bahasa dan pengetahuan umum. Latar belakang pendidikan ini memberikan Roehana perspektif yang luas dan pemahaman mendalam tentang budaya dan nilai-nilai masyarakat pada masanya.
Baca Juga: Jalaluddin Rumi, Penyair Cinta Ilahi yang Menggetarkan Dunia
Pendidikan dan Awal Karir
Roehana Koeddoes dikenal sebagai wanita yang haus akan pengetahuan. Ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Guru Putri di Padang, dan kemudian menjadi guru di sekolah tersebut. Roehana menunjukkan keunggulan dalam mengajar dan memiliki kemampuan komunikasi yang kuat.
Tahun 1908, ia mendirikan sekolah perempuan di Padang, yang dinamai “Sekolah Ra’jat”. Sekolah ini menjadi bukti komitmen Roehana terhadap pendidikan bagi perempuan. Ia percaya bahwa pendidikan adalah kunci utama untuk memajukan kaum wanita dan mengantarkan mereka meraih kesetaraan dengan laki-laki.
Roehana juga mulai aktif menulis di koran “Soeara Koto” yang diterbitkan di Padang. Artikel-artikelnya yang kritis dan bernas membahas isu-isu sosial dan politik, termasuk isu tentang peran perempuan dalam masyarakat. Lewat tulisan-tulisannya, Roehana mampu menyuarakan pendapatnya dan menginspirasi perempuan lain untuk ikut berperan dalam membangun bangsa.
Baca Juga: Al-Razi, Bapak Kedokteran Islam yang Mencerdaskan Dunia
Keluarga
Keluarga Roehana Koeddoes memiliki peran penting dalam membentuk pribadi dan kariernya. Ayahnya, Muhammad Koeddoes, adalah seorang ulama yang berpengaruh di Padang. Ia mengajarkan nilai-nilai Islam kepada Roehana dan menekankan pentingnya pendidikan.
Ibunya, Siti Sa’adah, adalah seorang wanita yang cerdas dan berpengetahuan luas. Ia menanamkan nilai-nilai moral yang tinggi kepada Roehana dan mengajarkan pentingnya kemandirian dan keberanian untuk memperjuangkan hak-hak perempuan.
Roehana juga memiliki saudara kandung yang mendukung perjuangannya. Kakaknya, Siti Khadijah, menjadi sahabat karib dan pemberi semangat bagi Roehana. Ia juga memiliki adik laki-laki, Muhammad Saleh, yang berperan penting dalam membantu Roehana dalam menjalankan aktivitas sosial dan politik.
Baca Juga: Abdullah bin Mubarak, Ulama Dermawan yang Kaya
Peran Roehana dalam Pergerakan Wanita
Roehana Koeddoes merupakan tokoh sentral dalam pergerakan wanita di Indonesia. Ia aktif dalam organisasi wanita dan menjadi salah satu pelopor dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.
Pada tahun 1912, Roehana mendirikan organisasi wanita bernama “Perkumpulan Perempuan Indonesia” (PPI) di Padang. Organisasi ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perempuan, mendorong peran perempuan dalam masyarakat, dan memperjuangkan kesetaraan gender.
Roehana juga menjadi tokoh penting dalam organisasi wanita lain seperti “Perhimpunan Putri Indonesia” (PPI) dan “Perkumpulan Istri Indonesia” (PII).
Baca Juga: Behram Abduweli, Pemain Muslim Uighur yang Jebol Gawang Indonesia
Kontribusi di Bidang Pendidikan
Roehana Koeddoes menaruh perhatian besar pada pendidikan perempuan. Ia yakin bahwa pendidikan adalah kunci untuk memajukan kaum wanita dan memperjuangkan kesetaraan gender.
Selain mendirikan “Sekolah Ra’jat” di Padang, Roehana juga aktif dalam mengkampanyekan pentingnya pendidikan bagi perempuan. Ia menulis artikel dan memberikan ceramah di berbagai kesempatan untuk mendorong perempuan agar mengenyam pendidikan.
Roehana percaya bahwa perempuan berhak mendapatkan pendidikan yang setara dengan laki-laki. Ia berjuang untuk membuka akses pendidikan bagi perempuan dari berbagai lapisan masyarakat, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Baca Juga: Suyitno, Semua yang Terjadi adalah Kehendak Allah
Perjuangan Roehana untuk Kesetaraan Gender
Roehana Koeddoes adalah seorang pejuang emansipasi perempuan yang gigih. Ia terus memperjuangkan hak-hak perempuan, terutama di bidang politik, ekonomi, dan sosial. Melalui tulisan dan organisasinya, Roehana menentang diskriminasi gender dan menuntut perlakuan yang adil bagi perempuan. Ia berpendapat bahwa perempuan harus mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam semua aspek kehidupan.
Roehana juga menyerukan pentingnya peran perempuan dalam politik. Ia beranggapan bahwa perempuan memiliki keahlian dan kemampuan yang sama dengan laki-laki dalam mengambil bagian dalam kehidupan politik bangsa.
Kebebasan Berpendapat
Baca Juga: Transformasi Mardi Tato, Perjalanan dari Dunia Kelam Menuju Ridha Ilahi
Roehana menentang pembatasan kebebasan berpendapat bagi perempuan. Ia berjuang agar perempuan dapat mengungkapkan pendapatnya tanpa takut dibungkam.
Roehana menuntut agar perempuan mendapatkan hak pilih dalam pemilihan umum. Ia meyakini bahwa hak pilih merupakan hak asasi manusia yang seharusnya dinikmati oleh semua warga negara, termasuk perempuan.
Roehana mendorong perempuan untuk aktif berpartisipasi dalam kehidupan politik bangsa. Ia meyakini bahwa perempuan memiliki keahlian dan kemampuan yang sama dengan laki-laki dalam mengambil bagian dalam politik.
Kepemimpinan di Organisasi Wanita
Baca Juga: Dato’ Rusly Abdullah, Perjalanan Seorang Chef Menjadi Inspirator Jutawan
Roehana Koeddoes merupakan pemimpin yang karismatik dan inspiratif dalam organisasi wanita. Ia mampu memotivasi anggota organisasinya untuk berjuang mencapai tujuan bersama.
Roehana juga terkenal dengan kebijaksanaannya dalam mengatur organisasi. Ia menjalankan organisasinya dengan sistematis dan demokratis, sehingga dapat mempertahankan solidaritas dan keharmonisan di antara anggota.
Sebagai seorang pemimpin, Roehana mampu menjembatani perbedaan pendapat di antara anggota organisasinya. Ia mengajarkan pentingnya kerjasama dan toleransi dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.
Penghargaan dan Pengakuan
Baca Juga: Hambali bin Husin, Kisah Keteguhan Iman dan Kesabaran dalam Taat
Roehana Koeddoes mendapatkan penghargaan dan pengakuan atas jasanya dalam memperjuangkan emansipasi perempuan. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 1964. Penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada seorang warga negara Indonesia yang telah berjasa besar bagi bangsa dan negara.
Beberapa lembaga dan organisasi juga memberikan penghargaan kepada Roehana atas kontribusinya di bidang pendidikan dan pergerakan wanita. Nama Roehana Koeddoes diabadikan dalam berbagai lembaga pendidikan dan organisasi wanita. Misalnya, SMA Negeri 1 Padang dinamai SMA Negeri 1 Roehana Koeddoes.
Warisan Roehana Koeddoes
Roehana Koeddoes meninggalkan warisan yang berharga bagi pergerakan wanita di Indonesia. Ia menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia untuk terus berjuang mencapai kesetaraan gender.
Baca Juga: Dari Cleaning Service Menjadi Sensei, Kisah Suroso yang Menginspirasi
Karya-karya tulis Roehana, seperti “Surat-surat Roehana”, merupakan dokumentasi penting tentang perjuangan emansipasi perempuan di Indonesia. Karya-karyanya ini masih relevan hingga saat ini dan menjadi sumber inspirasi bagi generasi mendatang.
Roehana Koeddoes adalah seorang tokoh yang berani menentang norma sosial yang menindas perempuan. Ia berani menyatakan pendapatnya dan berjuang untuk hak-hak perempuan di era yang masih didominasi oleh laki-laki.
Warisan Roehana Koeddoes akan terus hidup di hati perempuan Indonesia dan menjadi motivasi bagi mereka untuk terus memperjuangkan hak-hak dan kesetaraan gender.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Profil Hassan Nasrallah, Pemimpin Hezbollah yang Gugur Dibunuh Israel