Baghdad, MINA – Roket mendarat di Zona Hijau Baghdad, tempat gedung-gedung pemerintah dan misi asing, selama dua hari berturut-turut, Kamis (29/9).
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas empat rudal yang ditembakkan dari timur Ibu Kota pada Kamis pagi. Tidak ada korban dalam peristiwa itu, seperti dilaporkan polisi setempat.
Pada hari Rabu, para pendukung pemimpin berpengaruh agama Syiah di Irak Muqtada al-Sadr berusaha menyerbu Zona Hijau, ketika parlemen Irak mengadakan pertemuan tentang pengunduran diri ketuanya.
Para demonstran itu mencoba untuk maju melewati pasukan keamanan yang menjaga parlemen, tetapi dihadang oleh polisi anti huru hara.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Media pemerintah Irak juga melaporkan pada Rabu sore, tiga roket Katyusha telah jatuh di Zona Hijau.
Serangan roket di Zona Hijau menjadi hal biasa selama beberapa tahun terakhir, meskipun telah terjadi pengurangan jumlah serangan tersebut dalam beberapa bulan terakhir. Rudal biasanya diarahkan ke sasaran misi Barat oleh kelompok milisi yang didukung Iran.
Sementara al-Sadr menampilkan dirinya sebagai ‘nasionalis Irak’ yang berusaha untuk mengakhiri pengaruh Iran di negara itu, terlepas dari hubungan sebelumnya dengan Teheran.
Pertempuran pecah pada Agustus antara milisi yang mendukung kedua belah pihak, dan menewaskan lebih dari 30 orang dalam kekerasan terburuk yang pernah terjadi di Baghdad selama beberapa tahun belakangan ini.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Krisis politik telah meninggalkan Irak tanpa pemerintahan, dan al-Sadr telah menarik bloknya keluar dari parlemen setelah gagal dalam misi politiknya.
Sekarang blok yang didukung Iran berusaha untuk mengambil keuntungan dari tidak adanya pendukung al-Sadr dari parlemen. Blok itu untuk akhirnya membentuk pemerintahan, itulah yang menjadi salah satu alasan utama terjadinya konfrontasi hari Rabu.
Al-Sadr sekarang menyerukan pembubaran parlemen dan pemilihan umum dini. (T/RS3/RI-1)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan