Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Roket Hantan Markas UNIFIL, Delapan Tentara Perdamaian Luka

Arina Islami Editor : Rudi Hendrik - 23 detik yang lalu

23 detik yang lalu

1 Views

Penjaga perdamaian PBB di Lebanon Selatan, UNIFIL. (Foto: Nahar Net)

Beirut, MINA – Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) mengatakan, delapan tentara penjaga perdamaiannya terluka setelah sebuah roket yang menghantam markas besarnya di Lebanon Selatan.

“Sebuah roket menghantam markas besar UNIFIL di Naqoura, menyebabkan kebakaran pada sebuah bengkel kendaraan,” kata pasukan UNIFIL dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (29/10), melansir Al Jazeera.

Pasukan itu menduga bahwa roket itu ditembakkan oleh gerakan Hezbollah.

“Ditembakkan dari utara markas besar UNIFIL, kemungkinan oleh Hezbollah atau kelompok afiliasinya,” ujarnya.

Baca Juga: Hezbollah Umumkan Syekh Naim Qassem Sebagai Sekretaris Jenderal

Kementerian Pertahanan Federal Austria mengatakan, serangan itu melukai sejumlah tentara Austria dan mengutuk serangan tersebut.

“Kami mengutuk serangan ini sekeras-kerasnya dan menuntut agar serangan itu segera diselidiki,” kata Menteri Pertahanan Klaudia Tanner.

“Semua pihak diminta untuk segera memastikan keselamatan semua pasukan penjaga perdamaian PBB. Tidak dapat dan tidak akan ditoleransi jika pasukan penjaga perdamaian PBB secara sengaja atau tidak sengaja berada dalam bahaya,” tambahnya.

Dia mengatakan bahwa “saat ini tidak mungkin untuk mengatakan dari mana serangan itu berasal.”

Baca Juga: DK PBB Adakan Debat Terbuka Bahas Situasi Palestina

“Delapan tentara Austria dari kontingen UNIFIL terluka hari ini pukul 12:58 siang (waktu setempat) akibat serangan roket di Kamp Naqoura; tidak ada satu pun yang mengalami luka serius,” kata Tanner.

Pernyataan tersebut menambahkan bahwa luka-luka yang dialami adalah luka ringan dan tidak ada prajurit yang memerlukan perhatian medis darurat.

Austria menyumbang sekitar 180 tentara untuk pasukan yang beranggotakan 10.000 orang. Mereka adalah bagian dari “Unit Logistik Multiperan” yang menjalankan peran seperti mengangkut barang dan personel, memperbaiki kendaraan, memasok bahan bakar, dan memadamkan api.

UNIFIL telah menghadapi serangkaian serangan terhadap pasukan penjaga perdamaiannya dalam beberapa minggu terakhir. Pemerintah Israel telah menuntut UNIFIL untuk meninggalkan posisinya di Lebanon selatan, tetapi PBB menegaskan bahwa misi tersebut tidak akan ke mana-mana.[]

Baca Juga: Menlu Saudi dan Iran Bicarakan Perkembangan Situasi Regional

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda