Al-Quds, MINA – Seorang pemukim Israel tewas dan lebih dari 40 lainnya terluka ketika puluhan roket mendarat di kota Ashkelon yang dikenal sebagai “kantong sasaran Gaza”, sebagai tanggapan atas agresi Israel yang sedang berlangsung, sementara kabinet Israel melakukan pertemuan darurat untuk membahas eskalasi.
Safa pada Ahad (5/5) melaporkan, bahawa sumber-sumber media Ibrani menyebutkan, seorang pemukim terbunuh oleh sebuah roket yang mengenai sebuah bangunan di kota Ashkelon.
Sementara pihak perlawanan mengumumkan dalam sebuah pernyataan, bahwa mereka menembakkan 50 roket sekaligus ke Ashkelon sebagai tanggapan atas agresi pendudukan yang berkelanjutan dan menargetkan rumah-rumah warga.
Sepanjang malam, pasukan perlawanan terus melancarkan serangan ke lokasi permukiman dan pendudukan di dengan puluhan roket.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan, bahwa 41 pemukim terluka dalam serangan roket di permukiman kantong pada hari Sabtu (5/5).
Satu warga Israel terluka parah, 24 ringan dan 15 serius, menurut laporan surat kabar itu.
Laporan menunjukkan bahwa lebih dari 300 roket menembaki kota-kota selatan sejak pagi hari yang menyebabkan kerusakan signifikan dan enam cedera.
Salah satu mengalami luka-luka serius warga di permukiman di Kiryat Gat, setelah terkena pecahan peluru di bagian kepala dan anggota badan. Pemukim lainnya di Ashkelon juga terluka parah oleh serpihan roket lain.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Beberapa roket mendarat di daerah Ashkelon yang berpenduduk, Kiryat Gat dan lainnya, salah satunya menghantam sebuah rumah langsung di Ashkelon dan yang lainnya menghantam sebuah rumah di Kiryat Gat.
Surat kabar Israel mengungkapkan 25% dari pemukim lari dari rumah mereka ke daerah yang jauh yang diangap aman.
Sebagian besar kota-kota dan negara-negara selatan dan bahkan kota-kota pusat mengumumkan pembukaan tempat perlindungan bagi para pemukim. (T/B05/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel