Gaza, MINA – Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan pada Ahad (30/6) bahwa rumah sakit dan stasiun oksigen di seluruh wilayah tersebut akan berhenti beroperasi dalam waktu 48 jam mendatang karena menipisnya bahan bakar yang disebabkan oleh agresi Israel yang sedang berlangsung.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip Anadolu Agency, Kementerian memperingatkan bahwa “rumah sakit, pusat kesehatan, dan stasiun oksigen yang tersisa akan berhenti bekerja dalam waktu 48 jam.”
“Akibat menipisnya bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengoperasikan generator yang dilarang Israel untuk memasuki Gaza, bersama dengan pasokan penting lainnya seperti obat-obatan dan makanan, sebagai bagian dari pengetatan pembatasan di Jalur Gaza,” kata Kementerian, menjelaskan situasi yang terjadi.
Pernyataan itu menyebut, walaupun Kementerian telah menerapkan langkah-langkah penghematan yang ketat untuk menghemat sisa stok selama mungkin, mengingat jumlah yang tersedia untuk operasi tidak mencukupi, namun nyatanya pasokan bahan bakar sudah benar-benar hampir habis.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Kementerian mendesak “semua organisasi internasional dan kemanusiaan yang relevan untuk segera melakukan intervensi dengan memasok bahan bakar yang diperlukan, serta generator listrik dan suku cadang yang diperlukan untuk pemeliharaan.”
Pada Jumat (28/6), direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, Hossam Abu Safiya, mengatakan, rumah sakit tersebut akan segera menghentikan operasinya karena kekurangan bahan bakar yang diperlukan untuk generator listriknya, yang diperburuk dengan penghentian pasokan listrik ke Jalur Gaza oleh Zionis Israel.
Abu Safiya mengatakan kepada Anadolu, “Jika bahan bakar tidak tersedia dalam beberapa jam, kami akan terpaksa mengumumkan penutupan satu-satunya rumah sakit di Gaza utara, sehingga membahayakan nyawa pasien, termasuk anak-anak di bangsal anak.”
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan perlawanan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Lebih dari 37.800 warga Palestina telah syahid di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 86.800 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka