SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RS di Gaza Terancam Tutup Karena Kehabisan Bahan Bakar  

Arina Islami - Ahad, 30 Juni 2024 - 20:48 WIB

Ahad, 30 Juni 2024 - 20:48 WIB

12 Views

Gaza, MINA – Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan pada Ahad (30/6) bahwa rumah sakit dan stasiun oksigen di seluruh wilayah tersebut akan berhenti beroperasi dalam waktu 48 jam mendatang karena menipisnya bahan bakar yang disebabkan oleh agresi Israel yang sedang berlangsung.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip Anadolu Agency, Kementerian memperingatkan bahwa “rumah sakit, pusat kesehatan, dan stasiun oksigen yang tersisa akan berhenti bekerja dalam waktu 48 jam.”

“Akibat menipisnya bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengoperasikan generator yang dilarang Israel untuk memasuki Gaza, bersama dengan pasokan penting lainnya seperti obat-obatan dan makanan, sebagai bagian dari pengetatan pembatasan di Jalur Gaza,” kata Kementerian, menjelaskan situasi yang terjadi.

Pernyataan itu menyebut, walaupun Kementerian telah menerapkan langkah-langkah penghematan yang ketat untuk menghemat sisa stok selama mungkin, mengingat jumlah yang tersedia untuk operasi tidak mencukupi, namun nyatanya pasokan bahan bakar sudah benar-benar hampir habis.

Baca Juga: Sebanyak 153 Jurnalis Gugur di Gaza Sejak Oktober 2023

Kementerian mendesak “semua organisasi internasional dan kemanusiaan yang relevan untuk segera melakukan intervensi dengan memasok bahan bakar yang diperlukan, serta generator listrik dan suku cadang yang diperlukan untuk pemeliharaan.”

Pada Jumat (28/6), direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, Hossam Abu Safiya, mengatakan, rumah sakit tersebut akan segera menghentikan operasinya karena kekurangan bahan bakar yang diperlukan untuk generator listriknya, yang diperburuk dengan penghentian pasokan listrik ke Jalur Gaza oleh Zionis Israel.

Abu Safiya mengatakan kepada Anadolu, “Jika bahan bakar tidak tersedia dalam beberapa jam, kami akan terpaksa mengumumkan penutupan satu-satunya rumah sakit di Gaza utara, sehingga membahayakan nyawa pasien, termasuk anak-anak di bangsal anak.”

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan perlawanan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Baca Juga: Israel Pindah Paksa Warga Palestina dari Khan Younis ke Al-Mawasi

Lebih dari 37.800 warga Palestina telah syahid di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 86.800 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Sebanyak 800 Perwira Senior Israel Mengundurkan Diri Selama 2024

Rekomendasi untuk Anda