RS Indonesia, Bendera Kemanusiaan di Tengah Teror Israel di Jalur Gaza

Oleh: Rendi Setiawan, Jurnalis MINA

Palestina, sebuah tanah yang penuh dengan sejarah, tetapi juga dilanda teror Israel yang berkepanjangan. Di tengah-tengah kekacauan dan ketidakpastian, salah satu cahaya harapan terpancar dari di Bait Lahiya, Gaza Utara.

Dengan tekad untuk memberikan bantuan medis dan dukungan kemanusiaan kepada rakyat Palestina, rumah sakit ini telah menjadi mercusuar harapan bagi ribuan orang yang membutuhkan perawatan medis mendesak.

Meskipun mendapat tekanan agresi terus-menerus dari Israel, rumah sakit ini tetap berdiri sebagai mercusuar kemanusiaan, memberikan pelayanan medis bagi mereka yang membutuhkannya.

RS Indonesia di Gaza merupakan proyek kemanusiaan yang didirikan Medical Emergency Rescue – Committee (MER-C) sebuah organisasi non-pemerintah yang berkomitmen memberikan bantuan medis kepada yang membutuhkannya di berbagai konflik dan bencana di seluruh dunia.

Pembangunan dan operasional Rumah Sakit ini juga didukung oleh sukarelawan-sukarelawan dari Jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah yang berpusat di Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Dalam konteks konflik yang berkepanjangan di Palestina, MER-C berusaha memberikan kontribusi nyata dengan mendirikan fasilitas kesehatan yang mampu memberikan pelayanan medis yang berkualitas kepada warga Palestina.

RS Indonesia menjadi saksi bisu dari banyak teror Israel di Palestina. RS Indonesia muncul sebagai satu-satunya harapan bagi warga Palestina yang membutuhkan perawatan medis mendesak.

RS Indonesia di Gaza tidak hanya sekadar rumah sakit; ia adalah tempat di mana nyawa diselamatkan dan harapan diberikan kepada mereka yang membutuhkannya. Fasilitas ini dilengkapi dengan peralatan medis mutakhir dan dikelola oleh tim medis yang terampil dan berpengalaman.

Mereka memberikan perawatan medis yang meliputi pemeriksaan rutin, operasi, perawatan trauma, dan layanan gawat darurat. Para dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya bekerja dengan penuh dedikasi, meskipun mereka sering kali harus bekerja di bawah tekanan dan keterbatasan sumber daya.

Selain perawatan medis, RS Indonesia di Gaza juga memberikan dukungan psikososial kepada pasien dan keluarganya. Tim konselor dan pekerja sosial bekerja dengan hati penuh kasih untuk membantu pasien dan keluarganya mengatasi trauma yang mungkin mereka alami akibat konflik.

Selain itu, rumah sakit ini juga memberikan bantuan kemanusiaan, termasuk bantuan pangan dan obat-obatan kepada mereka yang membutuhkannya, membantu meringankan beban kehidupan sehari-hari mereka di tengah kondisi yang sulit.

Meskipun terus dihadapkan pada risiko serangan dan kekurangan pasokan medis, para staf medis di RS Indonesia tetap bersikeras memberikan perawatan terbaik kepada pasien.

Mereka bekerja dengan penuh dedikasi, meskipun terbatasnya peralatan medis dan obat-obatan yang tersedia. Keberanian dan tekad para dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya di rumah sakit ini menjadi contoh keberanian dan ketabahan di tengah-tengah bencana.

RS Indonesia di Bait Lahiya, Gaza Utara, Palestina, merupakan bukti nyata kemanusiaan dapat bersinar bahkan di tengah-tengah aksi teror Israel yang penuh dengan kekerasan dan kehancuran.

Keberanian para staf medis dan dukungan internasional menegaskan pentingnya perdamaian dan solidaritas global dalam menjawab kebutuhan kemanusiaan yang mendesak. Saat ini saja, tiga relawan MER-C lebih memilih tetap di Gaza di tengah gempuran Israel ketimbang kembali ke Indonesia.

Semoga upaya MER-C dan rumah sakit ini terus memberikan harapan dan kelegaan bagi rakyat Palestina, sambil menginspirasi dunia untuk berdiri bersama dalam mendukung kemanusiaan dan perdamaian di seluruh dunia. (A/R2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.