Gaza, MINA – Rumah sakit lain di Jalur Gaza yang jumlahnya semakin sedikit telah mengosongkan bangsal dan aulanya, termasuk Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara yang telah dikosongkan seluruhnya sejak Sabtu (25/11).
Ashraf Al-Qudra, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, korban luka lainnya juga sedang dievakuasi dari Kompleks Medis Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza.
“Bantuan medis yang masuk ke Jalur Gaza tidak mencukupi dan jauh lebih sedikit dibandingkan bantuan yang masuk sebelumnya,” kata Qudra seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Ia memperingatkan, situasi kesehatan di Jalur Gaza sangat buruk, sangat berbahaya.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Tidak ada fasilitas kesehatan,” kata Qudra, seraya mencatat bahwa hanya tiga rumah sakit yang beroperasi dengan kemampuan yang sangat terbatas di Jalur Gaza utara, tempat tinggal sekitar 900.000 orang.
Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza dengan menargetkan sekolah, rumah sakit, masjid dan gereja.
Korban syahid warga Palestina akibat serangan Israel di Jalur Gaza melonjak menjadi 14.854 orang, yang terdiri dari 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan, sementara lebih dari 36.000 orang terluka.
Selain itu, 7.000 orang masih belum ditemukan, termasuk lebih dari 4.700 anak-anak. (T/RE1/RS2)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)