Gaza, MINA – Melonjaknya jumlah kasus Covid-19 di jalur Gaza menyebabkan Rumah Sakit Indonesia yang belum rampung pembangunannya menjadi rumah sakit rujukan bagi pasien positif COVID-19.
Ir. Edy Wahyudi Site Manager Pembangunan RS Indonesia tahap dua yang saat ini berada di Gaza mengatakan, sejak meletusnya serangan berupa virus secara tiba-tiba dan jatuhnya 100 korban positif hanya dalam waktu satu malam di luar karantina di jalur gaza yaitu pada hari Selasa 25 Agustus lalu, maka pihak Manajemen Rumah Sakit meminta lantai tiga RS Indonesia yang belum diserahterimakan oleh Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) kepada Kementrian Kesehatan Gaza.
“Awalnya hanya dua ruangan yang diminta tetapi begitu ada ledakan jumlah korban serangan virus COVID-19 yang begitu besar akhirnya hampir seluruh lantai tiga RS Indonesia diminta untuk digunakan,” ujar Edy kepada MINA pada Jumat (4/9).
“Petugas RS Indonesia baik dokter dan paramedis terus bekerja siang dan malam menerima masyarakat yang sempat berinteraksi dengan korban meninggal akibat COVID-19,” tambahnya.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Edy juga mengatakan, saat ini petugas kesehatan RS Indonesia sedang mengalami kelelahan karena harus menangani pasien selama 24 jam. Setidaknya dua dokter, satu paramedis dan satu petugas kebersihan dari RS Indonesia juga terinfeksi COVID-19.
Data dari Kementerian Kesehatan Sektor Gaza per Kamis (3/9), Jumlah sampel baru yang diperiksa ada 1421 sampel, sekitar 98 orang terinfeksi dalam 24 jam terakhir, total kumulatif terinfeksi 581 kasus orang, pasien sembuh 76 orang dan Kematian 5 orang (4 dari dalam masyarakat dan 1 dari yang kembali).
RS Indonesia di Gaza merupakan inisiasi Lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) yang dalam pembangunannya bekerjasama dengan Pondok Pesantren Al-Fatah Indonesia. Pada Pembangunan tahap kedua, sebanyak 31 relawan dikirimkan ke Jalur Gaza. (L/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina