Rarkhine, Myanmar MINA – Rumah Sakit Indonesia di Myanmar mengumandangkan pesan perdamaian dan menyatukan berbagai etnis di Myanmar.
Hal ini terlihat saat acara GroundBreaking yang dihadiri Duta Besar Indonesia untuk Republik Myanmar, Ito Sumardi, dihadiri sekitar seribu orang dari berbagai etnis dan agama yang ada di Rakhine.
“Sekitar seribu orang berkumpul di RS Indonesia pada saat acara groundbreaking, mereka dari berbagai etnis dan agama bersatu bersama dengan keadaan damai, RSI ini simbol perdamaian di Myanmar,” kata Nur Ikhwan Abadi, Site Manager RS Indonesia di Mrauk U Rakhine, Myanmar, Ahad (19/11).
Insinyur kelahiran Lampung yang pernah menjadi relawan pada pembanguan Rumah Sakit Indonesia di Gaza Palestina ini mengatakan, bahwa Rumah Sakit Indonesia di Rakhine ini membawa pesan perdamaian di Myanmar.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
“Terlihat sekali pesan perdamaian dari program ini, bahkan bukan hanya saat acara, para pekerja yang berada di Rumah Sakit Indonesia ini berasal dari komunitas Muslim dan Budha mereka bekerja bersama tanpa ada sikap saling bermusuhan diantara mereka,” ujarnya.
Ikhwan menambahkan bahwa program ini sebagai usaha diplomasi kemanusiaan yang dilakukan oleh MER-C yang merupakan inisiator dari program pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine, Myanmar.
“Ide pembangunan rumah sakit Indonesia ini sudah sejak 2015 yang lalu ketika MER-C untuk kesekian kalinya mengunjungi Rakhine, dan ini merupakan bentuk dimplomasi kemanusiaan yang dilakukan oleh MER-C,” lanjutnya.
Pembangunan RS Indonesia di Rakhine State, Myanmar merupakan bagian dari diplomasi kemanusiaan yang sudah dilakukan MER-C sejak mendirikan RS Indonesia di Gaza, Palestina.
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu
Khusus wilayah konflik Myanmar dimulai dengan misi pertama MER-C ke Rakhine pada tahun 2012 dan dilanjutkan dengan assessment ke lokasi lahan RS Indonesia di Mrauk U pada Agustus 2015. Saat itu, Tim langsung melakukan pembelian (pembebasan lahan karena tanah adalah milik negara), tepatnya di Mrauk U, Rakhine State.
Setelah pekerjaan tahap pertama pembangunan pagar dan penimbunan lahan selesai pada Agustus lalu, MER-C menunjuk salah satu kontraktor lokal terbaik di Myanmar guna melanjutkan pembangunan bangunan utama.
Untuk ini MER-C menempatkan relawan insinyur di lapangan untuk mengawasi seluruh proses pembangunan RS Indonesia di Rakhine State sampai pembangunan selesai. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggungjawab MER-C kepada masyarakat Indonesia yang telah mendanai program ini.
Dukungan dan donasi bagi program pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine State Myanmar dapat disalurkan melalui; Mandiri 124.000.8111.982, atau, BSM 700.1306.833, atau BCA 686.028.0009, atas nama Medical Emergency Rescue Committee. (L/KD/P1)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)