Paris, MINA – Reporters Without Borders (RSF) pada Sabtu (21/8) menyeru Presiden AS Joe Biden untuk membuat rencana khusus mengevakuasi wartawan Afghanistan yang terancam dari Kabul yang dikuasai Taliban.
RSF mengatakan, Amerika Serikat saat ini tampaknya hanya peduli dengan evakuasi “warga negaranya sendiri dan mantan karyawannya”.
“Ini menghalangi evakuasi orang-orang yang ada dalam daftar orang-orang sensitif yang berada dalam bahaya,” tambahnya, The New Arab melaporkan.
“Kami menerima lusinan permintaan evakuasi mendesak,” kata Kepala RSF Christophe Deloire. “Masalah kita hari ini adalah tidak mendapatkan visa atau kursi di pesawat.”
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
LSM tersebut meminta AS untuk menunda akhir operasi militernya di bandara Kabul, sehingga jurnalis dan aktivis HAM dari berbagai negara dan organisasi dapat diidentifikasi dan diberikan akses.
“Secara material tidak mungkin menyelesaikan evakuasi semua orang yang berada dalam bahaya besar, termasuk wartawan Afghanistan, pada 31 Agustus,” katanya.
“Citra Amerika Serikat sebagai pembela kebebasan pers dan hak asasi manusia dipertaruhkan,” kata Deloire.
Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) mengatakan telah menerima “ratusan permintaan bantuan” dari wartawan Afghanistan, kebanyakan wanita, yang “dalam kepanikan dan ketakutan”.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Taliban yang mencari seorang jurnalis Deutsche Welle yang sekarang tinggal di Jerman, menembak mati seorang anggota keluarganya pada hari Rabu dan melukai seorang lainnya, radio Jerman melaporkan. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai