Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RSIA Indonesia di Gaza, Mimpi Maemuna Center yang Perlahan Terwujud

Arina Islami Editor : Widi Kusnadi - Senin, 19 Agustus 2024 - 17:53 WIB

Senin, 19 Agustus 2024 - 17:53 WIB

320 Views

Rancangan awal Rumah Sakit Ibu dan Anak Indonesia di Gaza. (Foto: Maemuna Center)

Membangun sebuah rumah sakit di zona ‘konflik’ bukanlah perkara mudah, apalagi jika ide itu tercetus dari lisan seorang perempuan. Kita tahu, perempuan terkadang dipandang tak berdaya. Bak mimpi di siang bolong, banyak keraguan terlintas, “mungkinkah?”

Sebuah mega proyek, Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Palestina kini perlahan meniti satu per satu tangga menuju perwujudannya. Diprakarsai oleh Maemuna Center (sayap perempuan Aqsa Working Group), pembangunan RSIA Indonesia bukan lagi sebatas mimpi.

Sosok di Balik RSIA Indonesia

Dialah Onny Firyanti Hamidy, perempuan dengan latar belakang arsitek dan telah mengenyam asam garam pekerjaan profesional yang kini sangat konsen dalam dunia kerelawanan.

Baca Juga: Temukan Keindahan Tersembunyi di Nagan Raya: Sungai Alue Gantung

“Bismillah saya akan terus belajar, dengan bimbingan para senior dan tentu berbekal ilmu yang saya kuasai sebelumnya,” kata Onny bercerita, mengenang pertama kali ia diberi amanat untuk memimpin Maemuna Center oleh Pembina Utama Aqsa Working Group Imaam Yakhsyallah Mansur sekitar dua tahun lalu.

Onny mulai menyadari pentingnya memperjuangkan Masjid Al-Aqsa dan Palestina setelah membaca buku berjudul “Shalahuddin Al Ayyubi” di ruang kerja Al-Marhum ayahnya, Imaam Muhyiddin Hamidy. Almarhum merupakan pendiri Aqsa Working Group. “Dari sekian banyak buku di ruangan ayah, kenapa buku itu yang saya pilih dan saya baca. Ini seperti petunjuk dari Allah subhanahu wata’ala,” tutur Onny.

Berbekal pengalaman dan wawasannya di dunia professional, Onny Firyanti dengan berani meluncurkan sebuah ide brilian yaitu membangun RSIA Indonesia di Tanah Palestina, sebuah cita-cita yang sekilas terasa tak mungkin tergapai. Namun, ide itu disambut baik oleh segenap Keluarga Besar Aqsa Working Group dan saat ini, pembangunan rumah sakit itu menjadi program prioritas untuk membantu korban genosida di Gaza.

Rencana pembangunan RSIA Indonesia di Gaza resmi diumumkan pada 3 Desember 2023 dalam acara penutupan Bulan Solidaritas Palestina (BSP) di Sofyan Hotel Cut Meutia, Jakarta. “Semuanya dari Allah, kita berusaha dan bertawakkal hanya kepada-Nya. Bismillah RSIA Indonesia di Palestina, insya-Allah menjadi nyata,” ujar Onny.

Baca Juga: Kisah Perjuangan Relawan Muhammad Abu Murad di Jenin di Tengah Kepungan Pasukan Israel

Latar belakang pembangunan RSIA Indonrsia berawal dari kepedihan melihat banyaknya korban yang mayoritas adalah anak-anak dan wanita. Sekitar 70 persen korban yang syahid dan terluka di Gaza adalah perempuan dan anak-anak. Permasalahan ini membuat Onny harus melakukan gerakan nyata. Ide itu mendapatkan sambutan dan apresiasi dari Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza karena di wilayah terblokade itu, belum pernah ada Rumah Sakit Ibu dan Anak.

Keajaiban Terus Berdatangan

Hanya dua bulan setelah soft launching RSIA Indonesia di Palestina, Maemuna Center telah berhasil mengantongi izin resmi dari Kementerian Kesehatan Gaza. Sampai saat ini, Maemuna Center terus intens berkomunikasi dengan otoritas kesehatan Gaza, baik secara langsung maupun online guna membahas pembangunan RSIA Indonesia. Jika menengok pembangunan RS Indonesia (yang diinisiasi oleh MER-C, bekerja sama dengan Aqsa Working Group), sedikitnya mereka membutuhkan waktu dua tahun untuk bisa memperoleh surat izin dari otoritas kesehatan Gaza.

Yang lebih mencengangkan ialah Kemenkes Palestina bahkan memberikan dua pilihan lokasi kepada Maemuna Center, pertama di Gaza Utara dan kedua di Kota Gaza. Setelah berembuk, lokasi di Kota Gaza lah yang menjadi pilihannya. Luas tanah yang dibutuhkan ialah 1.200 m persegi. Tapi qadarullah, Kemenkes Palestina di Gaza malah memberikan tanah seluas 5.000m persegi.

Baca Juga: Pejuang Palestina Punya Cara Tersendiri Atasi Kamera Pengintai Israel

Tidak hanya itu, tim arsitek profesional yang menggambar dan mendesain layout RSIA Indonesia pun bekerja sangat baik dan tidak mau dibayar. Padahal, menggambar kerangka pembangunan rumah sakit sangat berbeda dengan membangun rumah atau toko, terlebih ini adalah rumah sakit di zona konflik yang tentu saja lebih rumit. Tapi lagi-lagi karena pertolongan Allah, semuanya terasa lebih mudah.

Onny Firyanti mengungkapkan, donasi dari masyarakat Indonesia untuk pembangunan RSIA Indonesia pun terus berdatangan. Para tokoh yang ia kunjungi bahkan tertarik bergabung dengan Maemuna Center guna menyukseskan pembangunan RSIA Indonesia di Gaza, antara lain Menkes RI 2004-2009 Siti Fadilah Supari, Menpora RI di era Bapak SBY, Adhyaksa Dault, dan tokoh MUI Prof Amany Lubis.

Keajaiban-keajaiban dari Allah telah memudahkan jalan Onny Firyanti untuk merangkul semua pihak, mewujudkan RSIA Indonesia di Palestina. Ia pun semakin yakin, kemudahan yang diberikan Allah adalah petunjuk bahwa RSIA ini harus dibangun sebagai bentuk perjuangan rakyat Indonesia di Tanah Palestina sekaligus hujjah kita saat kembali ke akhirat nanti.

Semua Allah yang Ngajarin

Baca Juga: Catatan Perjalanan Dakwah ke Malaysia-Thailand, Ada Nuansa Keakraban Budaya Nusantara

Maemuna Center sekarang telah resmi memiliki tanah di Kota Gaza dengan luas 5.000m persegi. Bagi seorang Onny Firyanti Hamidy, ini merupakan hadiah luar biasa dari Allah. Saat ditugaskan memimpin Maemuna Center pada 2022 lalu, ia mengaku kebingungan tapi sekarang di bawah komandonya, RSIA Indonesia bukan mimpi di siang bolong. “Ini enggak ada yang ngajarin, Allah yang ngajarin,” tuturnya penuh haru.

Ia menyampaikan bahwa bergelut di organisasi kepalestinaan ini membuatnya seperti kecanduan. “Ini perasaan candu. Yang tadinya mengejar dunia banget, sekarang lebih nyaman bergaul dengan teman-teman di sini (Maemuna Center),” kata Onny.

Saat ini, Maemuna Center terus melakukan sosialisasi ke semua lapisan masyarakat, menggalang dukungan sebanyak-sebanyaknya karena untuk mewujudkan berdirinya RSIA Indonesia di Palestina membutuhkan peran seluruh pihak. Onny sangat yakin bahkan RSIA Indonesia adalah mimpi seluruh rakyat Indonesia yang dititipkan melalui Maemuna Center.

Onny berharap gencatan senjata di Gaza segera tercapai agar pembangunan RSIA Indonesia pun bisa dilakukan. “Kita berharap gencatan senjata segera dan permanen, ini tidak apple to apple karena tentara Zionis dengan senjata lengkap melawan kelompok yang seharusnya dilindungi seperti perempuan, anak-anak, dan lansia,” ucapnya.

Baca Juga: Pengabdian Tanpa Batas: Guru Honorer di Ende Bertahan dengan Gaji Rp250 Ribu

RSIA Indonesia di Palestina adalah ladang amal jariyah bagi kita, khususnya umat Muslim di Indonesia. Paling tidak, ada satu paku di bangunan rumah sakit itu yang berasal dari uang yang kita salurkan. Paling tidak, satu paku itu bisa menjadi saksi perjuangan kita di hadapan Allah subhanahu wata’ala.

“Mari ibu-ibu, saya selalu menyerukan 2D plus 1S yaitu doa, donasi, dan share. Share di media sosial berita-berita tentang Palestina, spesifik tentang perempuan dan anak-anak. Ini menjadi salah satu perjuangan kita. Mari bantu untuk pembangunan RSIA ini, semoga bisa menjadi amal jariyah,” imbau Onny Firyanti Hamidy.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menyelami Surga Tersembunyi di Aceh Barat Daya

Rekomendasi untuk Anda