Riyadh, 23 Sya’ban 1438/20 Mei 2017 (MINA) – Sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh pemberontak Houthi Yaman ditembak jatuh oleh Arab Saudi, 180 km sebelah barat daya ibukota Riyadh pada Jumat (19/5) malam.
Serangan terjadi menjelang kedatangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke negara yang dipmpin Raja Salman bin Abdul Aziz itu.
Koalisi negara Teluk pimpinan Arab Saudi mengatakan dalam sebuah pernyataan, unit pertahanan udara berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang diluncurkan oleh milisi Houthi di daerah yang tidak berpenghuni. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Televisi Al-Masirah yang dikelola Houthi mengatakan di akun Twitter-nya bahwa pasukan roket meluncurkan rudal balistik Volcano-2 ke ibu kota Arab Saudi.
Serangan tersebut menjadi upaya terjauh oleh pemberontak dan sekutunya sejak mereka memulai serangan balasan terhadap kerajaan tersebut dua tahun lalu.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Houthi bersekutu dengan mantan anggota pasukan keamanan Yaman yang bergabung di bawah perintah mantan presiden Ali Abdullah Saleh.
Sesekali serangan rudal balistik dan tembakan roket jarak pendek di perbatasan selatan dilakukan Houthi setelah koalisi Arab melancarkan serangan udara di Yaman yang membantu pemerintah Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Arab Saudi membentuk sebuah koalisi, terutama dengan negara-negara Arab untuk memerangi pemberontak dalam sebuah intervensi militer yang telah berlangsung lebih dari dua tahun dan menyebabkan lebih dari 10.000 orang tewas.
Sementara itu, Trump dijadwalkan tiba pada hari Sabtu untuk dua hari pertemuan puncak dengan pemimpin Arab Saudi, Teluk dan Muslim dalam sebuah KTT Islam di Riyadh. (T/RI-1/B05)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)