Tel Aviv, MINA – Kelompok milisi Houthi dari Yaman meluncurkan rudal balistik yang berhasil mencapai Tel Aviv, Israel, menyebabkan 13 warga terluka pada Kamis (20/3).
Insiden itu menambah ketegangan di wilayah tersebut, terutama setelah peringatan Israel tentang kemungkinan “penghancuran total” Gaza jika para sandera tidak dibebaskan. Al-Jazeera melaporkan.
Sirene peringatan berbunyi di Tel Aviv sekitar pukul 04.01 pagi waktu setempat, memicu kepanikan di kalangan warga yang bergegas mencari tempat perlindungan.
Laporan menyebutkan bahwa 13 orang terluka akibat terinjak-injak saat berusaha menyelamatkan diri. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang saat itu berada di Knesset, segera dievakuasi ke bunker untuk alasan keamanan.
Baca Juga: Penjajah Israel Umumkan Operasi Darat, Beri Peringatan Terakhir ke Warga Gaza
Sebagai tanggapan atas serangan ini, Israel meningkatkan serangan udara ke Gaza, menewaskan setidaknya 500 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, dalam 48 jam terakhir. Israel juga mengancam akan menghancurkan Gaza sepenuhnya jika para sandera tidak segera dibebaskan.
Ketegangan antara Israel dan kelompok Houthi meningkat sejak serangan udara Israel ke pelabuhan Hudaydah di Yaman pada Juli 2024, yang menewaskan 14 orang.
Serangan tersebut merupakan respons atas serangan drone Houthi yang menewaskan satu warga sipil di Tel Aviv. Sejak itu, Houthi, yang didukung oleh Iran, terus melancarkan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Apakah Warga Israel Dukung Netanyahu Kembali Berperang di Gaza?