Washington, 12 Muharram 1438/13 Oktober 2016 (MINA) – Kapal Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) meluncurkan rudal jelajah Tomahawk pada Kamis terhadap tiga situs radar pantai di daerah Yaman yang dikuasai oleh pasukan oposisi Houthi.
Pejabat di Pentagon mengatakan, serangan dari kapal perang USS Nitze dilakukan setelah serangan rudal dari Yaman terhadap sebuah kapal perusak Angkatan Laut AS gagal.
Kpal USS Nitze meluncurkan rudal sekitar 4:00 (0100 GMT).
Serangan itu menandai serangan pertama AS yang menargetkan Houthi dalam perang saudara yang berlarut-larut di Yaman. Demikian Arab News memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
AS sebelumnya hanya memberikan dukungan logistik dan pengisian bahan bakar untuk koalisi negara Teluk pimpinan Arab Saudi dalam memerangi Houthi.
Beberapa jam kemudian setelah serangan, Iran mengumumkan telah mengirim dua kapal perang ke Teluk Aden untuk membangun kehadiran militer di perairan Yaman, menurut kantor berita Tasnim.
Iran yang mendukung oposisi Houthi berdalih, pengerahan dua kapal perang ke Teluk Aden bertujuan melindungi jalur kapal.
“Kapal perang Iran Alvand dan Bushehr telah dikirim ke Teluk Aden untuk melindungi kapal-kapal dagang dari pembajakan,” lapor Tasnim.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Seorang pejabat Iran mengatakan kepada Reuters bahwa kedua kapal dikerahkan beberapa hari yang lalu, tapi menolak untuk mengatakan kapan mereka akan tiba di sana.
Sementara itu, kantor berita nasional Yaman, Saba, yang di bawah kontrol Houthi mengutip seorang pejabat militer yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa tuduhan AS tentang serangan rudak kepada kapal perusak AS adalah palsu.
Tidak ada informasi mengenai korban dari rudal jelajah AS. Menurut pejabat AS dalam status anonimitas, tiga situs radar berada di daerah terpencil, hanya ada sedikit risiko korban sipil atau kerusakan kolateral. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi