Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RUKYATUL HILAL SELASA, KEMUNGKINAN 1 SYAWAL KAMIS 8 AGUSTUS

Admin - Jumat, 2 Agustus 2013 - 03:13 WIB

Jumat, 2 Agustus 2013 - 03:13 WIB

687 Views ㅤ

Jakarta, 25 Ramadhan 1434/2 Agustus 2013 (MINA) – Amir Dewan Hisab dan Rukyat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Ustadz K.H. Abu Muchtar Marsa’i mengatakan, berdasarkan hilal 1 Ramadhan pada Selasa (9/7), maka rukyatul hilal awal Syawal dilaksanakan Selasa (6/8).

Sesuai dengan petunjuk Rasulullah agar kaum muslimin memulai puasa berdasarkan hilal dan mengakhirinya juga berdasarkan hilal, maka wajib melaksanakan rukyatul hilal akhir Ramadhan.

“Jika hilal tidak terlihat di belahan dunia, maka digenapkan tiga puluh hari berpuasa,” ujar Marsa’i kepada Mi’raj News Agency (MINA).

Disinggung tentang kemungkinan terlihat hilal akhir Ramadhan ini, ia menyatakan bahwa berdasarkan perhitungan hisab harkat perjalanan matahari dan bulan menurut thariqat hisab falak Syeh Alauddin Ibnu Syathir, menunjukan bahwa hari Kamis 8 Agustus 2013 M. adalah awal bulan Syawal 1434 H.

Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK

Menurutnya, ijtima terjadi pada Rabu pagi jam 04.38 WIB dan terletak di buruj Al Asad 14 derajat 12 daqiqah dan di manzilah An-Nasyrah 12 derajat 12 daqiqah.

“Maka rukyatul hilal pada Selasa sore 29 Ramadhan kemungkinan tidak terlihat karena bulan lebih dulu terbenam daripada matahari dengan selisih 21 menit di Jakarta atau di bawah ufuq 5 derajat 15 daqiqah,” katanya.

Adapun rukyatul hilal pada Rabu sore (7/8) mungkin terlihat dengan mata telanjang karena hilal telah muncul di atas ufuq Jakarta dengan ketinggian 6 derajat 41 daqiqah dengan lamanya hilal 26 menit 44 detik. Sedangkan posisi hilal teletak di buruj Al Asad 20 derajat 53 daqiqah dan di manzilah At-Tharfah 4 derajat 53 daqiqah, di utara miring ke selatan.

“Jika itu terjadi dengan kehendak Allah, maka bulan Ramadhan digenapkaan 30 hari, sehingga hari raya ‘Idul Fithri jatuh hari Kamis 8 Agustus 2013 M.,” jelas Ustadz Marsa’i.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal

Menurutnya, mengingat melaksanakan rukyatul hilal merupakan ibadah kepada Allah dan perintah Rasulullah, maka timnya tetap akan melaksanakan rukyatul hilal pada Selasa 29 Ramadhan bertepatan 6 Agustus. 

Hisab Syar’i

Ustadz Marsa’i (78), dikenal sebagai salah satu ulama ahli falaq mengatakan, saat ini terdapat dua macam hisab falaq, yaitu pertama hisab falaq yang berasal dari ulama ahli hisab Islam atau disebut syar’i.

Kedua, hisab falaq astronom yang berasal dari filosof Yunani seperti Phiithagoras, disebut dengan istilah hisab modern.

Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri

“Hisab modern inilah yang menguasai dunia sekarang, yang terkadang dianggap lebih kuat daripada rukyatul hilal,” jelasnya.

Maka menurutnya, tidak heran jika ada yang melaporkan telah melihat hilal, maka laporan itu  harus ditolak sebab dianggap menurut hisab ini tidak mungkin dapat dirukyat.

Seperti ia sebutkan contoh 1 Ramadhan kemarin, sebenarnya sesuai dengan hisab syar’i terlihat hilal di Gaza dengan ketinggian hilal 5 derajat dan diperkuat dengan rukyat-rukyat akhir bulan Sya’ban tanggal 26, 27, 28. 

Hilal awal Ramadhan kemarin juga terlihat di Cakung, Jakarta Timur, pada Senin sore (8/7), oleh tiga orang saksi, H.M. Labib,S.Pd.I. (30), Nabil,SS,MA. (27) dan Afriyano (35), seperti dirilis Lajnah Falakiyah Al-Husiniyah Jakarta yang diterima Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Update Bencana Sukabumi:  Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian

Waktu itu, hilal terlihat mulai pukul 17:52:00 sampai pukul 17:53:30 WIB selama 1 menit 30 detik dengan tinggi Hilal 2’55″13 pada posisi kiri atas matahari.

Ketiga orang yang melihat hilal di Cakung diambil sumpah oleh Hakim Penyumpah Ketua Pengadilan Agama Jakarta Timur, Drs. Amril Mawardi,SH,MA. 

Berdasarkan terlihat hilal di Cakung tersebut, maka Front Pembela Islam (FPI) dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)  memutuskan puasa Ramadhan jatuh pada Selasa (9/7).

Tapi karena menurut hisab modern hilal di seluruh negara Arab masih di bawah ufuk termasuk Makkah, maka laporan tersebut tidak diterima.

Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025

Untuk itu, Ustadz KH Marsa’i sebagai Amir Dewan Hisab dan Rukyat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) secara rutin hampir setiap hari mengomentari para ahli hisab dari berbagai negeri muslim, seperti Arab Saudi, Mesir dan Yordania.

Ia juga menyebutkan, tentang kemungkinan 1 Syawwal ini juga sudah dikirim ke pusat-pusat negara-negara Arab dan ormas-ormas Islam di Indonesia.

Sidang Itsbat Depag

Sementara itu Pemerintah RI melalui Departemen Agama direncanakan melaksanakan sidang itsbat penentuan 1 Syawal 1434 Hijriyah pada Rabu (7/8).

Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta

Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan, jika didasarkan pada perhitungan hisab, Rabu senja (7/8) posisi hilal berada di atas 2 derajat. Sesuai pengalaman tahun-tahun yang lalu, apabila hilal di atas 2 derajat, maka hilal atau bulan baru dimungkinkan akan bisa disaksikan atau imkanur rukyat.

“Kecuali jika pada hari itu seluruh lokasi pemantauan hilal di Tanah Air terhalang mendung,” ujarnya.

Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil menambahkan, pada sidang itsbat nanti terlebih dahulu dilaksanakan seminar membahas masalah hisab dan rukyat.

“Jika sebelumnya kegiatan sidang dilaksanakan sore hari, itsbat nanti akan dimulai dari siang diawali dengan sarasehan terkait sidang itsbat Awal Syawal, termasuk mengenai penetapan yang dilakukan kelompok An Nazir dan Naqshabandi,” kata Djamil.

Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru

Sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1434 Hijriah jatuh pada Kamis, 8 Agustus 2013.

Menurutnya, dasar perhitungan tersebut, pada Rabu (7/8) terjadi konjungsi ketika bumi, bulan dan matahari berada pada garis lurus dengan ketinggian tiga derajat.

“Tanpa melihat pun namun melalui perhitungan, kami bisa memastikan 1 Syawal hari Kamis 8 Agustus 2013,” ujarnya. (L/P06/R1).

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pemprov Jambi Adakan Apel Kesapsiagaan Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Rekomendasi untuk Anda