Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumah Sakit di Gaza Utara Bertahan di Tengah Agresi dan Blokade Israel

sri astuti Editor : Rana Setiawan - Selasa, 8 Oktober 2024 - 00:03 WIB

Selasa, 8 Oktober 2024 - 00:03 WIB

22 Views

Kondisi terkini Rumah Sakit (RS) Indonesia di Bayt Lahiya, Gaza Utara, Palestina.(Foto: MER-C)

Gaza, MINA – Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, rumah sakit dan pusat kesehatannya masih beroperasi di tengah agresi baru di Kota Gaza dan wilayah utara, serta blokade Israel yang masih terus berlangsung.

Dalam pernyataan yang dibagikan Kementerian pada Senin (7/10), Rumah Sakit Indonesia, Rumah Sakit Kamal Al-Adwan dan Rumah Sakit Al-Awda masih menyediakan layanan medis, seperti halnya rumah sakit lainnya di Provinsi Jalur Gaza, meskipun akses ke rumah sakit sulit karena operasi militer yang berlangsung di wilayah utara Jalur Gaza.

“Rumah sakit di utara mengalami kekurangan bahan bakar yang parah, dan proses pengiriman obat-obatan serta perlengkapan medis yang dibutuhkan rumah sakit merupakan proses yang sangat sulit. Rumah sakit di Kota Gaza juga mengalami kepadatan yang sangat tinggi karena banyak pasien di Provinsi Utara lebih memilih pergi ke rumah sakit di Kota Gaza,” kata Kementerian.

Kementerian Kesehatan Palestina menegaskan sistem kesehatan, meskipun dalam keadaan yang mengerikan, masih menangani dengan serius semua orang yang datang dari pasien yang terluka atau bahkan pasien biasa, dengan mencatat bahwa kekurangan parah terjadi di unit darah.

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

Seharusnya 800 unit darah datang dari Tepi Barat melalui selatan, tetapi tentara pendudukan mencegah kedatangan mereka.

Kementerian mengungkap, Israel juga telah mencegah kedatangan bahan bakar sejak pekan lalu, meskipun telah berulang kali berkoordinasi melalui Organisasi Kesehatan Dunia.

Kementerian Kesehatan menyerukan kepada semua lembaga kemanusiaan, lembaga kesehatan internasional dan regional, semua yang terkait dengan hukum internasional, dan semua orang yang memiliki hati nurani untuk menekan pendudukan agar memberikan kebebasan bergerak bagi tim medis untuk memberikan layanan medis kepada pasien dan yang terluka.

“Kami juga menuntut agar lembaga kesehatan dinetralisir dan terhindar dari serangan berulang yang hampir tidak pernah berhenti mengingat keheningan global dan penderitaan yang semakin meningkat bagi pasien dan yang terluka setiap hari,” ujar Kementerian.[]

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Timur Tengah
Palestina
Indonesia
Palestina