Al-Quds, 28 Dzulqa’dah 1435/23 September 2014 (MINA) – Direktur Rumah Sakit al-Maqasid di Al Quds, Rafiq al-Husseini memperingatkan, salah satu rumah sakit tertua dikota itu mengalami krisis keuangan setelah gagalnya pemerintah Palestina dalam memenuhi tanggung jawab membantu biaya operasional rumah sakit.
Dalam Konferensi Persnya al-Tur, Al-Husseini mengatakan pemerintah Palestina berjanji akan memberikan 64 juta shekel tiap bulannya kepada pihak rumah sakit. Namun hal itu tidak terealisasi.
Al-Husseini juga mengatakan, selama ini biaya operasional mengandalkan anggaran tahunan sebesar 40 persen untuk membayar gaji karyawan, seperti laporan Maan News Agency diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Sementara wakil sekretaris jenderal serikat pekerja Rumah Sakit, Adnan al-Masri mengatakan, karyawan belum menerima gaji selama tiga bulan dan rumah sakit tidak mampu untuk menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Krisis Rumah Sakit tersebut bukan hanya sekedar gaji, pihak managemen juga tidak mampu menyediakan obat-obatan dan makanan untuk pasien, “kata Adnan al-Masri.
Dia menambahkan, pejabat rumah sakit terus-menerus mendesak pemerintah Palestina untuk memenuhi komitmen mereka namun gagal.
Al-Masri memperingatkan, serikat pekerja rumah sakit menyerukan kepada pasien untuk tidak berobat kesana sebelum sebelum mereka akhirnya kecewa tidak mendapat pelayanan. (T/P002/R03)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka