Gaza, 15 Ramadhan 1437/20 Juni 2016 (MINA) – Dr. Syauqi Salim, Kepala Rumah Sakit Indonesia (RS Indonesia) di Gaza Palestina, mengatakan bahwa rumah sakit yang dibangun dengan dana sepenuhnya dari rakyat Indonesia itu menangani lebih dari 8.000 pasien setiap bulannya.
Dia menjelaskan bahwa dalam satu harinya pada bagian pelayanan UGD melayani pasien sebanyak 250 sampai dengan 300 orang. RS Indonesia juga memberikan pelayanan bagi pasien melalui klinik luar, di mana dalam satu hari dapat melayani 100 pasien.
“Klinik luar ini menawarkan berbagai pelayanan, baik itu penyakit dalam, THT, jantung, syaraf, ginjal, di samping pelayanan operasi umum dan tulang,” kata Syauqi kepada Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza, Sabtu (19/6) siang waktu setempat.
Dia menyatakan bahwa selama bulan Ramadhan ini, Rumah Sakit Indonesia beroperasi sebagaimana biasa pada bulan-bulan lainnya.
Baca Juga: Kaki Tentara Israel Ini Diamputasi Usai Disergap Hamas
Pada bagian pelayanan operasi, baik yang terjadwal maupun yang tidak terjadwal dan bagian pelayanan ICU juga tetap melayani para pasien meskipun dalam suasana bulan Ramadhan.
“Kita bersyukur kepada Allah masih bisa mengoperasikan Rumah Sakit Indonesia ini dengan baik,” ujarnya.
Syauqi mengharapkan adanya dukungan dan bantuan dari Rakyat Indonesia untuk peningkatan rumah sakit ini yang dibangun oleh para relawan Indonesia dengan tenaga dan keringat mereka.
“Kami harap bantuan ini diteruskan, khususnya untuk kebutuhan seperti perluasan untuk layanan operasi dan bantuan berupa furnitur tambahan, seperti bangku untuk para pasien dan keluarga mereka di aula tunggu di RS Indonesia,” tambahnya.
Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang
Syauqi juga menyampaikan kepada masyarakat Muslim Indonesia ucapan selamat menjalankan Ibadah puasa Ramadhan.
“Semoga Allah memberikan kebaikan dan keberkahan untuk warga Palestina dan Indonesia, dan semoga Allah menerima Amal sholeh dan ibadah kita semua,” tambahnya.
RS Indonesia sudah mulai menerima antrian pasien rawat jalan sejak Kementerian Kesehatan Palestina secara resmi membuka dan mengoperasikan rumah sakit pada 24 Desember 2015.
Pembangunan RS Indonesia dimulai dengan total dana senilai Rp126 miliar itu murni diperoleh dari sumbangan rakyat Indonesia tanpa bantuan asing.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
RS Indonesia yang mulai dibangun Januari 2009 oleh Lembaga Kemanusiaan MER-C (Medical Emergency Resque Committee) dengan relawan dari Ponpes Al-Fatah Indonesia dapat memberikan yang terbaik persembahan rakyat Indonesia untuk rakyat Gaza.
RS Indonesia telah diserahterimakan dan dikelola oleh Kementerian Kesehatan Palestina sejak Desember 2015.
RS Indonesia menempati lahan seluas 16.261 meter persegi, merupakan wakaf pemerintah Palestina. Luas bangunan sekitar 10.000 meter persegi.
Rumah sakit itu terdiri dari dua lantai dan ruang bawah tanah. RS Indonesia memiliki 90 ruang rawat inap, 10 ruang instalasi gawat darurat, satu laboratorium, satu ruang radiologi, dan sepuluh ruang perawatan insentif berkapasitas 100-150 pasien.
Fasilitas Rumah Sakit Indonesia di Gaza cukup lengkap, antara lain meliputi aneka peralatan medis canggih seperti alat bedah ortopedi dan CT Scan. (L/K02/R05)
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Pemakaman Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)